Translate

Kamis, 10 Oktober 2013

Fakta Unik Makanan

Fakta Unik Makanan Berlemak yang bikin Kurus

coklat hitam
  • Coklat Hitam ( Dark chocolate )
Ternyata coklat hitam bisa menurunkan berat badan. sebuah penelitian menemukan orang yang memakan coklat hitam ( Dark Chocolate ) sebanyak 3,5 0ns 2 jam sebelum makan nasi dapat menyerap 17%  kalori lebih sedikit apabila seseorang memakan coklat susu.


Hal ini disebabkan karena kandungan chocoa Butter Murni yang dimiliki Dark Chocolate dapat memperlambat proses pencernaan sedangkan coklat susu lebih banyak kandungan minyak menteganya sehingga lebih cepat  diproses saluran pencernaan. Dari sinilah fakta para peneliti yang menyebutkan bahwa Dark chocolate bisa membantu menurunkan berat badan

Almond
  • Almond
Meskipun kandungan lemak yang dimiliki Almond  sangat tinggi namun ternyata bisa menurunkan berat badan lebih banyak ketimbang program diet.Hal ini serupa dengan ungkapan para peneliti yang berhasil dimuat Journal of Obesity and Related Metabolic Disorders yang menemukan bahwa pemakan almond berhasil menurunkan lingkar pinggangnya sebesar 50% lebih besar dibandingkan dengan program diet

Minyak Kelapa
  • Kelapa
Kelapa kaya dengan kandungan lemak jenuhnya namun lebih dari setengahnya  berasal dari asam laurat yang terbukti dapat melawan bakteri jahat.
Sebuah penelitian yang di muat jurnal lipid menenmukan bahwa minyak kelapa dapat menurunkan perut yang buncit
Para peneliti membandingkan dua kelompok yang memakan 2 sendok makan minyak kelapa dan minyak kedelai setiap hari. Dan hasilnya ditemukan pemakan 2 sendok minyak kelapa dapat menyusutkan lingkar pinggang lebih banyak ketimbang pemakan minyak kedelai

Minyak Zaitun
  • Minyak Zaitun
Minyak zaitun banyak mengandung polifenol yang dapat melawan kanker dan lemak tak jenuh juga dapat memperkuat jantung. Hal lainnya ternyata minyak zaitun bisa menurunkan berat badan. Penelitian yang muat oleh jurnal Obesity  menemukan bahwa minyak zaitun mengandung lebih tinggi adiponektinnya dibandingkan karbohidart dan protein lainnya.
Adiponektin adalah hormon yang dapat memecah belah lemak dalam tubuh dan mendorong indeks masa tubuh agar tetap rendah

Sapi
  • Daging Sapi yang diberi Makan Rumput

Setiap Sapi tentunya pemakan rumput namun tidak semua peternak sapi memberi makan rumput alami untuk setiap sapinya. Sapi yang diberi makan rumput Alami dan bukan Olahan mengandung lebih banyak lemak baiknya.
Sebuah Jurnal Nutrition memuat bahwa daging hewan yang diberi makan rumput alami mengandung lebih banyak asam omega – 3 yang dapat mengurangi resiko seseorang terkena penyakit jantung . Kalori yang dihasilkannya pun lebih sedikit jika dibandingkan dengan daging konvensional.

Itulah beberapa fakta unik seputar makan berlemak yang dapat menurunkan berat badan, bisa di coba tuh untuk program diet anda.

"Semoga Bermanfaat!!" :)

Legenda dan Mitos tentang PERI

Asal Usul Legenda Peri Atau Fairy

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjEX3PL9SeBqe1jgUW1V81ml4pocZG05fxZwjGx8QoxxeINpVJGxxy3fmiCozrLmnuz2Q0jrTStgBE4esOq90xxpDWa4MOy6qBSvz7nppH-h4M5ZrbTVc4SmWOiJgYApLENmihGpwoYq9A/s1600/peri-8.jpg

Fairy atau Peri adalah adalah sebuah istilah yang sering digunakan pada cerita rakyat, dongeng, fiksi, untuk menggambarkan makhluk yang memiliki kekuatan gaib, dan terkadang turut campur dalam urusan-urusan manusia.

Di Indonesia sendiri, istilah peri sering digunakan dalam penerjemahan tokoh yang menggambarkan elf atau fairy (istilah dalam bahasa Inggris) dalam cerita fiksi maupun dongeng-dongeng dari Eropa.

Pada fiksi modern, karakter peri sering di adobsi dari versi aslinya, dan digunakan dalam kisah fiksi fantasi masa kini dengan berbagai variasi penggambaran, tergantung oleh penulis atau penciptanya. http://anehdidunia.blogspot.com

Asal Usul Nama PERI

 
Kata “Peri” telah disalah gunakan sepanjang sejarah penggunaan bahasa Inggris oleh bangsa manusia. Ada kepercayaan bahwa kata “Peri” adalah sebuah istilah lampau, muncul setelah masa pertengahan yang diartikan sebagai wanita-wanita jahat yang memiliki kekuatan sihir.

Di Inggris awalnya nama peri berasal dari kata elvish sejak sebelum tahun 1000 M, berarti bangsa peri. Dalam cerita-cerita rakyat, makhluk gaib ini adalah golongan ras yang sakti.

Menurut akar kata Indo-Eropa, kemungkinan nama tersebut berasal dari albiz, meski asal-usulnya tidak diketahui, yang merupakan kata turunan dari albho, yang berarti "putih".

Kata ini menjadi populer diantara orang kulit putih hingga kini. Pada zaman modern, masih bisa ditemui keberadaannya sebagai nama panggilan dan nama keluarga, seperti : Ælfræd "Penasehat-peri" (Alfred), Ælfwine "Teman-peri" (Alvin), Ælfric "Pemerintah peri" (Eldridge), dan juga nama-nama wanita, seperti Ælfflæd "kecantikan-peri".
http://anehdidunia.blogspot.com

Nama peri juga dikaitkan dengan rambut yang saling terkait, yang dipercaya membawa ketidak-beruntungan, apabila kaitan tersebut dilepaskan.

Istilah Perancis “fai” berasal dari Bahasa latin “fatae” yang berarti wanita-wanita peri yang mengunjungi sebuah rumah tangga pada saat ada peristiwa kelahiran dan meramalkan masa depan dari si bayi, seperti yang dilakukan oleh tiga takdir (Three fates).



 

Kata “Peri” sebenarnya berarti “fat-erie” , seperti “state ofenchanment and that transferred fromthe object to the agent”. Peri adalah seorang “orang kerdil” yang memiliki kekuatan besar dan berwibawa, khususnya di Celtic dan daratan Irlandia.
http://anehdidunia.blogspot.com

Bagi orang-orang keturunan Irlandia, peri-peri adalah asal mula keturunan mereka, yaitu Tuatha de Danaan. Mereka lebih dikenal sebagai“Daoine Sidhe” atau “Sidhe”(diucapkan dengan “Shee”) di Irlandia,“Sith” di Higlands, “Pisgies” di Cornwall, dan “elves” di Skotlandia/Inggris.

Menurut beberapa orang peneliti, istilah bahasa Inggris yang paling tepat menurut orang-orang ini dengan memperhatikan masalah kesukuan adalah “Elf”. Meskipun istilah “Elf” sering menjadi kontroversi, bagi pengarang Poortvliet dan Huygen, “Elves” adalah roh/arwah udara dari alam, yang menyukai tarian tarian gembira dan memainkan peralatan-peralatan musik senar.

Mereka juga dapat hidup di bawah tanah, di dalam/atas air, di udara, dan kebanyakan mereka mempunyai sayap. Walaupun istilah Elf umum bagi bagi orang-orang kerdil ini, istilah lainnya juga sering digunakan yaitu “sprite”, “pixie”, “nixie”, “fauns”, “brownies” ,“dwarves”, “leprechauns”, dan “fairy (peri)”.

“Sprite” adalah istilah umum untuk orang kerdil seperti “pixies”, “spirit yang berarti roh-roh kayu, air, atau roh roh alam, elves dari Celtic biasa disebut “Faeries”. “Dwarf” biasa digunakan untuk menyebutkan “Dark Elves”, tetapi istilah yang paling umum disukai adalah “The Good Neighbors”.

Beberapa nama lainnya yang mereka lebih disukai : “The SeelieCourt”, “Them Ones”, “The Strangers”, “The little People”, “The Fair Folk”, “The Good Folk”, “The Forgetful Folk”, “The Hidden Folk”, “Them”, “Mother’s Blessing”, “The Lovers”, “The Night Folk”, “The Little Darling”, dll.

Ada beberapa kontroversi diantara para peneliti mengenai siapakah sebenarnya Good Neighbors tersebut atau dengan kata lain, Apakah mereka itu sebenarnya? Ketika pertanyaan tersebut dibincangkan dalam suatu diskusi, kita biasanya mendapatkan berbagai macam tanggapan, tetapi kebanyakan pikiran manusia mengkonsepkannya sebagai orang “wee (kecil)” atau “little (kecil)”.

Penggambaran Peri



 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2A_mZ3Osejp1HIjDJV5quTdd014MiSvn1ugcKOquZuJH9CJNtOH5XE8oNvtDWn3UnzzP1rTEoNk1CI9BLEdf6QfIwcuu4WTrryTZLPegJJCwDkUuYo3NdqMahUcKMp5OZLx9IApje-tU/s1600/peri-hutan.jpg
 
Peri sering diceritakan memiliki bentuk mirip dengan manusia, seringkali juga dipercaya merupakan perwujudan roh atau jin yang menjelma sebagai perempuan cantik yang senang mengganggu. Kadang peri digambarkan memiliki telinga panjang dan lancip, dan memiliki rambut yang panjang. Peri juga seringkali digambarkan dapat berubah wujud, atau mengambil wujud wanita cantik yang tiba-tiba bisa menghilang.
http://anehdidunia.blogspot.com

Peri juga sering diidentifikasikan sebagai makhluk-makhluk mitologis. Dalam penggambarannya dalam cerita-cerita rakyat yang menggunakan istilah "peri", seringkali berbeda definisi tentang apa peri itu sebenarnya, di satu pihak nama ini seringkali dihubungkan dengan makhluk gaib, seperti siluman, namun pada lain pihak, peri digambarkan sebagai makhluk yang lebih nyata.

”Elves” dapat mengambil berbagai bentuk, sebagai orang dengan berbagai kecantikan, dewa sex, wanita tua, laki laki pincang/lumpuh yang bungkuk, kambing, sapi, babi, penyihir, ulat, kupu-kupu, kucing, batu, dedaunan, tanaman, sarang laba-laba, atau bahkan hembusan angin.

Ukuran mereka berkisar antara ukuran seekor serangga sampai ukuran yang lebih besar dari manusia. Mereka tidak stabil dan mudah berubah bentuk dalam berbagai bentuk dan alam, dan tidak bisa dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

Terlalu banyak para ahli dongeng (folklorist) yang melakukan riset untuk meneliti fenomena ini lebih dulu, ini bukanlah kasusnya. Banyak peneliti menyatakan bahwa deskripsi atas orang kerdil dengan sayap serangga ini adalah merupakan evolusi sederhana dari pengetahuan dan adat, awalnya cerita-cerita tersebut tidak melukiskan mereka sebagai orang kecil atau kerdil, melainkan sebenarnya memiliki ukuran sama seperti manusia.

Seperti pertanyaan apakah mereka ada atau tidak, semua yang kita perlu lakukan adalah bertanya pada seorang Irlandia yang akan dengan singkat menjawab,“Saya tidak percaya pada peri, tetapi mereka ada disana “.


Peri Baik dan Jahat


 
 
Peri dapat digambarkan sebagai baik (membantu manusia) atau jahat. Peri yang digambarkan baik hati adalah peri rumah yang tinggal bersama manusia. Namun, tidak semua peri rumah digambarkan keluar pada malam hari, ada juga peri rumah yang keluar pada siang hari.

Sementara peri jahat digambarkan sebagai penyebab tersesatnya seseorang dalam perjalanannya. Peri juga seringkali digambarkan sebagai nakal (jahil dan iseng), entah kenakalan yang membawa kebaikan ataupun keburukan. Di Eropa anak kecil yang nakal dan sulit dikendalikan seringkali digambarkan sebagai "persis seperti peri kecil".


Tempat Tinggal


 http://imagineart-fineart-illustration.com/Elves.jpg
 
Penggambaran asal-usul peri seringkali dihubungkan dengan sejenis/ kelas makhluk gaib seperti siluman, yang seringkali berasal dari daerah-daerah pegunungan. Mereka hidup didi bawah tanah, di dalam/atas air, dan di udara.
http://anehdidunia.blogspot.com

Namun, dalam perkembangannya, peri digambarkan sebagai makhluk kecil yang dapat tidur diatas bunga, tinggal di hutan dan menjaga pohon-pohon sehingga disebut peri hutan, ataupun tinggal di dalam rumah bersama dengan manusia seperti tokoh peri rumah.


Dalam Legenda

 
 
Banyak orang kristen percaya, bahwa mereka adalah malaikat yang memberontak disurga dan kemudian dilempar keluar dan karena mereka tidak terlalu jahat untuk dimasukkan ke neraka, mereka dikirim untuk hidup selamanya di bumi dan itulah mengapa mereka bisa bertindak sangat baik seperti malaikat atau sebaliknya seperti iblis.

Banyak yang percaya lukisan peri-peri yang artistik dengan sayap, merupakan penggabungan dari malaikat yang dilakukan oleh orang-orang kristen. Ada pula yang memberi sebagai sebuah variasi dari orang orang kerdil dengan sayap serangga, berukuran tubuh manusia, bayangan hantu, setengah binatang dan setengah manusia, dan memiliki sifat seperti dewa.

Kepercayaan pada Good Folk tumbuh dengan subur di masa lampau ketika segalanya dikelilingi oleh roh/arwah-arwah. Pohon atau karang menurunkan nama jalan “Fred” atau “Krystal” yang merupakan bagian dari kehidupan bangsa sehari-hari. Begitu juga dengan “Good Folk”. Mereka disimbolkan dengan sebuah sebutan dan memainkan peran penting dalam kehidupan setiap orang.
http://anehdidunia.blogspot.com

Tetapi ini adalah waktu ketika setiap orang percaya pada banyak tuhan, Dewa-dewa, Roh-roh, nenek moyang, dan makhluk. Saat sekarang ini, jika seseorang menyatakan, percaya pada peri-peri mereka sering dikucilkan. “Jadi jika mereka ada, kenapa kita tidak bisa melihatnya ?” Ini adalah pertanyaan yang mungkin muncul dalam benak kita setiap waktu.

Mulai dari “nature spirit (roh alam)”, senang, sedih, marah, gembira, sifat keperian, rasa dendam, muram, bersahabat, cinta, dan benci, sebagai “alam itu sendiri” (mereka mengambil berbagai bentuk berbeda sebagaimana energi-energi dari “Mother Earth”), kekeringan, badai, gempa bumi, cahaya redup, ketenangan, kedamaian, atau perusakan.

Mereka tidak dibatasi dengan dunia kita, mereka bisa meloncat antara kedua dunia dengan sedikit menggerakkan jarinya atau mengernyitkan hidungnya. Mereka memiliki keahlian sihir alami yang dapat membuat mereka secara cepat tidak terlihat dan tidak pernah bisa dilihat oleh mata manusia, kecuali atas kemauan mereka sendiri untuk bisa terlihat.

Karena kemampuan mereka itulah, manusia tidak bisa melihat mereka. Banyak latihan atau didikan yang harus dilakukan untuk mengatasi halangan membiarkan diri kita bisa melihat mereka.
http://anehdidunia.blogspot.com

Pada masa kanak-kanak pikiran dan batas pikiran belum dirusak oleh berbagai macam kelakuan/kebiasaan, sehigga anak-anak sering bisa melihat mereka, tanpa kesulitan dan akan menceritakan dongeng penglihatan mereka dengan bangga (tentu saja membuat orang tua mereka terkejut dengan teman khayalan mereka dan membuat mereka merasa bodoh untuk mempercayai hal-hal semacam itu).

Dalam lagu-lagu yang mengandung kekuatan magis jaring-jaring kehidupan dapat juga membuat kita bisa melihat mereka dengan mudah, semisal para penyair, peramal, musikus, dukun, orang yang memiliki kewaskitaan (memiliki ketajaman perasaan), dan penyelidik alam.

Zat-zat halusinasi dan ramuan obat-obatan, upacara-upacara magis, dan perubahan keadaan, juga dapat memungkinkan banyak manusia untuk bisa melihat mereka. Suatu keyakinan meskipun syarat-syarat untuk membuka hubungan dengan mereka memiliki pertalian emosional atau “hubungan darah” dengan mereka.

Hubungan dengan mereka dianggap sangat sulit untuk dilakukan, khususnya hubungan sexual, dan keduanya dibatasi oleh berbagai macam hal-hal tabu.

Sebuah film yang sangat brilian diproduksi tahun 1993 untuk anak-anak berjudul “Fern Gully”. Film ini memberikan sebuah cerita yang detail dan menarik tentang pemisahan antara peri dan dunia manusia.

Dimana film ini membawa unsur-unsur fantasi Hollywood, animasi, kecendrungan atas patrial (garis keayahan), dan perumpamaan – ini membawa hati dan roh sejati dari kayu. Mereka dilindungidan dijaga oleh kayu. Mereka juga dilindungi oleh alam yaitu karang, daratan, laut, atau langit.

Mereka adalah Ibu alam anak-anak yang dianggap perlu untuk kita awasi. Suatu tempat disepanjang jalan dimana hubungan kita terputus. Jadi dimanakah mereka bersembunyi ?

Sementara banyak dari makhluk kerdil itu telah mengungsi dari dunia manusia, lari ke tanah para peri (disebut “Elfame”) keburukan masih terjadi di tempat itu, rumah-rumah yang ditinggalkan, puncak-puncak gunung, sungai, dan ladang-ladang terbuka. Tergantung dari tipe dan jenisnya dimana kita bisa menemukan mereka.

Nancy Arrowsmith, pengarang buku “A Field Guide to The LittlePeople” membagi elves atas tiga kategori utama :

Light Elves (perubah bentuk, pejalan/pelintas diantara empat dimensi yang diketahui, kecantikan yang cepat pudar. Orang kerdil alami yang terbaik, dan jarang terlihat).

Dark Elves (penghuni bumi, bisa berubah warna seperti bunglon bisa abu-coklat, hitam, merah, menghuni rumah menyukai sudut-sudut yang gelap, tampak pada sore atau larut malam)

Dusky Elves (banyak, terikat pada lingkungan, hidup diatur oleh hukum ruang dan waktu, mudah dikenali oleh manusia, dan biasanya terikat padapohon asal mereka, tumbuh-tumbuhan, selokan, gundukan tanah/kuburan, atau kolam).
http://anehdidunia.blogspot.com

Elves biasanya berupa makhluk tua dan membawa banyak karakteristik etnis, umumnya Eropa masa lampau, khususnya Lapps, Celt, dan Teutons. Mereka dapat diatasi oleh manusia dengan membuka rahasia zaman merekayang sebenarnya.

Elves cenderung untuk konservatif, dan tidak menyukai besi, baja, dan industrialisasi, dan menyalahkan hal ini sebagai sebab pemisah antara elves dan manusia. Mereka memandang rendah manusia yang mengikuti cara-cara baru, bahkan pada masalah tabunya menggunakan garam dan bumbu pada makanan.

Elves dianggap mempunyai lubang punggung dan tidak pernah mencari makan di dunia kita. Elf wanita mempunyai dada kendor yang panjangseperti kebanyakan binatang dan bekerja sambil memberi susu padabeberapa anaknya pada saat yang bersamaan.

Beberapa Elves mempunyai rupa seperti manusia dengan ada pengecualian pada beberapa bagian tubuhnya seperti tubuh binatang, misalnya pada kaki, telinga, kulit, atau gigi.

Jika mereka berpakaian, biasanya dengan pakaian petani atau mengenakan warna-warna sihir khusus (biasanya merah atau hijau). Mereka sangat membenci sifat materialistik.

Terdapat berbagai macam dan tiap macam memiliki nama sendiri yang unik, berikut adalah beberapa nama peri yang pernah diketahui dalam urutan abjad dan penjelasan secara umum :

1. Asrais – kecil, lembut, peri laki-laki. Tidak bisa terkena sinar matahari langsung; selain itu mereka akan meleburkan diri kedalam kolam air.

2. Banshee – “peri wanita”; merupakan jiwa yang melekat pada keluarga-kelurga tertentu. Ketika seorang anggota keluarga mendekati ajalnya, keluarga itu akan mendengar banshee menangis. Tidak selalu menakutkan.

3. Bogles – Umumnya merupakan iblis-sifat dasarnya Goblin walaupun mereka cenderung untuk merugikan dengan cara melakukan kebohongan dan pembunuhan.

4. Brownies – Umumnya senang berada disekitar manusia dan pekarangan rumah. Bersahabat dan benar-benar membantu.

5. Dwarfs – bertubuh pendek gemuk dan kuat. Mencapai dewasa pada usia tiga tahun dan berwarna abu dan berjenggot pada usia tujuh tahun. Disebutkan bahwa mereka tidak bisa terlihat di bawah sinar matahari, sehingga untuk melihatnya harus membawa mereka ke batu. Bagaimanapun, ada ramuan dan mantera-mantera yang bisa membuat mereka tahan terhadap sinar matahari.

6. Dryads – Mereka adalah jiwa yang menghuni pohon-pohon, khususnya pohon oak. Druid menggunakan mereka sebagai sumber inspirasi.

7. Elves – Nama lain dari pasukan peri yang diketahui. Mereka dibagi lagi menjadi Seelie dan Unseelie.

8. Fir Darrig – (Fear Deang) Secara praktis merupakan badut alam yang mengerikan. Mereka bisa merubah wajahnya menjadi siapapun yang diinginkannya.

9. Gnomes – Elemen-elemen dasar bumi. Mereka hidup dibawah permukaan tanah dan menjaga harta-harta yang ada di bumi. Gnome pekerja logam yang mengagumkan, khususnya untuk pedang dan baju besi.

10. Goblins – Adalah nama yang digunakan bagi spesies peri yang buruk. Tubuhnya kecil dan jahat, dan biasanya bergerombol karena akan kehilangan kemampuannya jika bertindak sendirian. Mereka biasanya dikendalikan oleh sebuah Mage untuk maksus-maksud jahat.
 

11. Gwragged Annwn – (Gwageth anoon) merupakan peri air, yang kadang-kadang mengambil manusia pria untuk dijadikan suami-suaminya.

12. Gwyllion – Merupakan hantu air scotlandia. Mereka sering tampak sebagai laki-laki berambut atau hantu wanita menyeramkan yang mencegat dan menyesatkan para pejalan malam hari di jalan-jalan pegunungan. Peri gunung senang duduk di atas batu pada salah satu sisi dari jalur pegunungan dan diam-diam mengawasi orang-orang yang menlintas.

13. HobGoblins – Biasanya merupakan nama untuk makhluk kecil aneh namun bersahabat biasa kita sebut kurcaci.

(Bu
14. Knockers ccas) – Ruh daerah pertambangan yang bersahabat dengan para penambang. Mereka mengetuk lapisan bijih yang banyak kandungan logamnya.

15. Leprechauns – Sangat lihai dan licik dan dapat menghilang dalam satu kejapan mata. Mereka terutama sekali sangat mencintai, dan aktif pada hari-hari Saint Patrick, tetapi hari apapun juga baik bagi mereka.

16. Mer-People-Mermaid – Mereka tinggal didalam air, tetapi mereka mirip manusia dari pinggang ke atas dan memiliki ekor seperti ikan. Mereka sangat menarik sekali sehingga memikat nelayan-nelayan menuju kematiannya. Disebut juga Murdhuacha (muroo-cha) atau Merrows.

17. Pixies – Sering berwujud landak. Mereka peri yang jahat yang senang mempermainkan manusia dan bangsa peri lainnya. Mereka juga senang mencuri kuda untuk ditunggangi.

18. Phouka – Bisa terlihat dalam berbagai bentuk binatang dan biasanya berbahaya.

19. Redcap – Salah satu iblis yang terkenal dari old Border Goblins . Dia tinggal di reruntuhan menara atau kastil-kastil, terutama yang memiliki sejarah kejahatan. Dia mewarnai topinya dalam darah manusia.

20. Shefro – Peri laki-laki yang mengenakan jubah hijau dan topi merah.

21. Sidhe (shee) – Nama untuk peri-peri yang tinggal di bawah permukaan tanah. Sebuah gundukan kuburan tua atau bukit kecil yang mempunyai pintu menuju kerajaan peri bawah tanah yang indah.

22. Sluagh – Ruh penasaran yang kematiannya tak termaafkan, atau para penyembah berhala. Merupakan lawan yang hebat bagi peri dataran tinggi. Spriggans – Diceritakan berwajah jelek, aneh dan kerdil dalam dunia alami mereka, tetapi dapat merubah bentuk dalam ukuran raksasa. Spriggans merupakan gerombolan penjahat yang keji, ahli dalam mencuri, perusak yang cekatan dan membahayakan. Mereka mampu merampok rumah-rumah manusia, menculik anak-anak (dan meninggalkan seorang bayi Spriggan yang menjijikkan sebagai gantinya).

23. Trolls – Tidak suka terkena sinar matahari. Mereka sering melakukan tarian bagian potongan telinga yang aneh yang disebut ‘Henking’.

24. Trows – Sama dengan Trolls dan menyukai mereka, anti terhadap sinar matahari. Mereka juga melakukan tarian ‘Henking’.

25. Urisk – Merupakan peri terpencil yang sering mendiami kolam-kolam sepi. Dia akan sering menampakkan diri pada rombongan manusia namun kemunculan yang aneh dan menyeramkan merupakan cara yang dilakukannya.

26. Water Fairies – Adalah penyedia makanan bagi tanaman-tanaman dan pengambil kehidupan . Mereka mengkombinasikan kecantikan dengan penghianatan dan kematian. Mereka bisa menjadi teman atau lawan.



"Semoga Bermanfaat,OK!!" ;)

sejarah Vampire

Vampir


Ilustrasi yang menggambarkan vampir dalam cerita Varney the Vampire.
Vampir adalah tokoh dalam mitologi dan legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk darah) dari makhluk hidup lain.[1][2][3][4][5][6] Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno,[7] istilah vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke Eropa Barat dari daerah Balkan dan Eropa Timur.[8] Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya vrykolakas di Yunani dan strigoi di Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.
Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan rapi dan mewah. Adalah cerita The Vampyre (1819) karangan John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19[9] dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti Varney the Vampire dan bahkan Dracula.[10]
Novel Dracula (1897) karya Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. Novel Dracula mengambil unsur dari legenda manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa Victoria.[11] Suksesnya buku ini memicu munculnya genre vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film, permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menjadi figur dominan dalam genre horor.[11]
Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari untuk menggigit orang-orang dengan taringnya yang panjang dan mengisap darah mereka. Korban yang digigitnya biasanya akan menjadi vampir juga. Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di cermin karena mereka tidak memiliki jiwa. Dalam cerita fiksi modern, vampir bisa menjelma menjadi kelelawar, serigala, bahkan gumpalan gas, dan harus menjauhkan diri dari sinar matahari.

Etimologi

Kata vampire dalam bahasa Inggris pertama kali muncul pada tahun 1734 dalam sebuah cerita berjudul Travels of Three English Gentlemen yang diterbitkan dalam Harleian Miscellany pada tahun 1745.[12][13] Setelah Austria menguasai daerah utara Serbia dan Oltenia pada 1718, pejabat setempat menyadari adanya masyarakat lokal yang melakukan praktik penggalian jenazah dan "pembunuhan vampir".[14] Laporan ini kemudian disebarkan ke masyarakat luas.[14]
Istilah bahasa Inggris, vampire, berasal dari bahasa Jerman vampir (kemungkinan melalui bahasa Perancis: vampyre). Bahasa Jerman sendiri mengambilnya pada awal abad ke-18 dari bahasa Serbia, вампир/vampir.[15][16][17][18][19] Istilah tersebut masuk ke bahasa Jerman pada masa ketika Serbia masuk dalam Kekaisaran Austria, pada saat itu diceritakan adanya seorang vampir bernama Arnold Paole.
Bentuk Serbia tersebut memiliki kesamaan dengan bahasa Slavia lainnya: вампир (vampir, Bahasa Bulgaria), upir /upirina (Bahasa Kroasia), upír (Bahasa Ceko dan Bahasa Slovakia), wąpierz (bahasa Polandia), упир (upyr, bahasa Ukraina), упырь (upyr, bahasa Rusia), упыр (upyr, bahasa Belarusia). Asal katanya sendiri belumlah jelas.[20] Pendapat yang populer adalah bahwa itu berasal dari bahasa Proto-Slavia, *ǫpyrь dan *ǫpirь.[21] Teori lainnya yang adalah bahwa bahasa Slavia menyerapnya dari bahasa Turki.[21][22]
Penggunaan pertama bentuk Rusia kuno, Упирь (Upir), terdapat dalam dokumen yang bertahun 6555 (1047 M).[23] Itu merupakan tanda penerbit dalam sebuah manuskrip dari Kitab Mazmur yang ditulis oleh seorang pendeta yang menyalinnya dari Aksara Glagolitik ke aksara Sirilik untuk pangeran Novgorod, Volodymyr Yaroslavovych.[24] Sang pendeta menuliskan namanya "Upir' Likhyi " (Оупирь Лихыи), yang bermakna "Vampir jahat" atau "Vampir busuk".[25] Nama yang aneh ini disebut sebagai contoh paganisme dan penggunaan nama julukan sebagai nama pribadi.[26]
Penggunaan awal lainnya dari kata tersebut terdapat dalam risalah anti-pagan berjudul "Firman Santo Grigoriy", bertahun antara abad ke-11 sampai 13 M. Pada saat itu dilaporkan adanya pemujaan pagan terhadap upyri.[27][28]

Vampir dalam legenda dan mitologi

Kepercayaan terhadap vampir telah ada selama berabad-abad. Kebudayaan Mesopotamia (termasuk Lilith dan Edimmu dalam mitologi Sumeria, Assyria, dan Babylonia), Yahudi, Yunani kuno, dan Romawi kuno menceritakan mengenai setan atau roh yang mirip dengan vampir modern. Tetapi vampir yang dikenal sekarang berasal dari Eropa Tenggara abad ke-18.[8]
Dalam sebagian besar cerita rakyat, vampir adalah mayat hidup, korban bunuh diri, atau penyihir tetapi vampir juga bisa diciptakan dari roh jahat yang masuk ke suatu mayat dan melalui gigitan vampir lain. Legenda ini semakin lama semakin meluas dan bahkan di beberapa daerah menyebabkan histeria massal dan beberapa orang dituduh sebagai vampir.[29]

Gambaran umum dan atribut

Dalam legenda-legenda di Eropa, vampir biasanya digambarkan bertubuh membengkak dari tubuh normal dan berwarna merah gelap. Dalam peti matinya, vampir mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya dan kadang-kadang dengan mata kiri yang terbuka.[30] Setelah dikubur, mayat yang merupakan vampir tetap mengalami pertumbuhan gigi, rambut, dan kuku.[31]

Perubahan menjadi vampir

Proses menjadi vampir berbeda-beda dalam beberapa kepercayaan. Di Slavia dan Cina, mayat yang dilangkahi oleh kucing atau anjing akan menjadi mayat hidup.[32] Dalam kepercayaan Rusia, vampir adalah penyihir atau manusia yang semasa hidupnya menentang Gereja.[33]
Ritual budaya kadang dilakukan untuk mencegah orang yang baru saja meninggal berubah menjadi mayat hidup, misalnya mengubur mayat secara terbalik atau menaruh benda-benda duniawi seperti arit atau sabit di dekat makam dengan maksud agar setan yang mendatangi mayat merasa senang atau supaya roh sang mayat merasa tentram sehingga tidak akan bangkit dari peti mati.[34] Cara ini mirip dengan praktik penguburan orang Yunani kuno yang mengharuskan untuk menaruh sekeping obolus di mulut mayat supaya roh mayat tersebut bisa melewati sungai Styx.
Tradisi ini terus berkembang menjadi kepercayaan Yunani tentang vrykolakas, yang mana sebuah salib dan tembikar bertuliskan "Yesus Kristus berkuasa" ditaruh bersama mayat untuk mencegah mayat tersebut berubah menjadi vampir.[35] Cara lainnya yang dipraktikkan di Eropa meliputi pemotongan tendon di lutut atau penaburan biji opium atau pasir di tanah pemakaman; Ini bertujuan agar sang vampir menghabiskan sepanjang malam dengan menghitung biji-bijian tersebut,[36].
Dalam suatu cerita tradisional Cina, jika ada vampir yang melihat sekarung beras, maka vampir tersebut akan menghitung tiap butirnya; Mitos ini juga muncul di anak benua India dan dalam cerita masyarakat Amerika Selatan tentang penyihir dan roh jahat.[37]

Mengenali vampir

Banyak ritual dilakukan dilakukan untuk mengidentifikasi seorang vampir. Salah satu cara mencari kuburan vampir adalah dengan menggunakan anak perawan yang menunggangi kuda perawan dan berjalan di pemakaman. Menurut kepercayaan, kuda tersebut akan menolak melewati makam vampir.[33] Umumnya yang dipakai adalah kuda hitam meskipun di Albania yang digunakan adalah kuda putih.[38] Selain itu, lubang di atas makam dipercaya sebagai tanda vampir.[39]
Mayat yang dicurigai sebagai vampir biasanya digambarkan memiliki penampilan yang lebih bagus dari yang seharusnya dan tidak menampakkan tanda-tanda pembusukkan.[40] Dalam beberapa kasus, ketika kuburan seorang vampir dibuka, mayat tersebut berlumuran darah korban di wajahnya.[41] Bukti bahwa seorang vampir aktif di suatu daerah ditandai dengan kematian ternak, domba, sanak keluarga atau tetangga.
Vampir dalam cerita rakyat juga kadang-kadang melempar batu ke atap rumah, memindahkan barang-barang,[42] dan memberi mimpi buruk dalam tidur seseorang.[43]

Perlindungan

Sampul majalah Strange Tales of Mystery and Terror edisi January 1933, menggambarkan manusia yang menggunakan salib untuk melwan vampir.
Benda-benda tertentu bisa digunakan untuk melawan vampir. Bawang putih,[44] dan air suci sangat umum dalam cerita vampir. Setiap daerah memiliki benda pengusir vampir tersendiri.
Di Eropa, biji sesawi yang ditaburkan di atap rumah dipercaya dapat menjauhkan dari vampir.[45] Benda suci lainnya adalah salib, rosario, dan air suci. Vampir dikatakan tidak bisa masuk ke tempat suci seperti gereja atau kuil, vampir juga tidak bisa melewati air.[46] Meskipun secara tradisional tidak dianggap sebagai benda keramat, cermin digunakan untuk mengusir vampir dengan cara ditempatkan di depan pintu.[47]
Dalam kepercayaan tertentu, vampir tidak punya bayangan. Ciri vampir ini digunakan oleh Bram Stoker dalam Dracula dan menjadi populer di antara para penulis dan pembuat film.[48]

Membunuh vampir

Cara yang digunakan untuk membunuh vampir sangat bervarisi dan sebagian besar berasal dari budaya Slavia selatan.[49] Di Rusia dan negara-negara Baltik, digunakan tanaman Ash,[50] di Serbia digunakan tanaman Hawthorn,[51] dan ek di Silesia.[52] Vampir yang menjadi sasaran ditusuk di bagian jantungnya, meskipun di Rusia dan Jerman utara yang diserang adalah mulutnya[53][54] sedangkan di bagian timur laut Serbia yang menjadi sasaran adalah perutnya.[55]
Menusuk dada vampir adalah suatu cara untuk "mengempiskan" vampir; Cara ini serupa dengan mengubur benda tajam seperti arit sehingga vampir akan tertusuk benda tersebut ketika vampir tersebut membengkak.[56] Pemenggalan sering dilakukan di Jerman dan daerah Slavia barat dengan kepala sang vampir dikubur terpisah dari tubuhnya.[49] Cara ini dilakukan untuk mempercepat perginya roh dari tubuh. Kepala, tubuh, dan pakaian vampir juga dipaku ke tanah agar vampir tersebut tidak bisa bangkit lagi.[57]
Peralatan untuk membunuh vampir yang berasal dari tahun 1840.
Orang-orang Gipsi memasukan besi atau jarum ke dalam jantung mayat dan memasang besi di mulut, mata, telinga, dan jari-jari mayat ketika penguburan. Mereka juga memasukan tanaman Hawthorn ke dalam kaus kaki mayat. Cara-cara yang lainnya adalah dengan menuangkan air mendidih di atas makam atau membakar mayat sampai menjadi abu.
Di Balkan, vampir juga bisa dibunuh dengan ditembak, ditenggelamkan, diulangi penguburannya, diperciki air suci, atau dengan eksorsisme. Di Rumania, bawang putih ditaruh di mulut mayat dan pada abad ke-19 dilakukan penembakan pada peti mati untuk mencegah munculnya vampir. Dalam kasus tertentu, tubuh vampir dipotong-potong dan dibakar. Di daerah Sakson di Jerman, buah lemon ditaruh di mulut mayat yang dicurigai sebagai vampir.[58]

Abad kuno

Lilith (1892), oleh John Collier.
Cerita mengenai makhluk supernatural yang memakan darah dan daging manusia ada di hampir semua kebudayaan di seluruh dunia selama berabad-abad.[59]
Pada masa kuno belum ada istilah vampir dan makhluk yang meminum darah dianggap sebagai setan atau iblis.[60] Di India ada cerita mengenai vetala, setan kubur yang tinggal dalam mayat.[61] Pishacha, roh orang jahat atau orang gila juga memiliki ciri-ciri mirip vampir.[62] Dewi India Kali, dengan taring dan kalung tengkorak, dihubungkan dengan kegiatan minum darah.[63] Di Mesir kuno, dewi Sekhmet juga meminum darah.[64]
Bangsa Persia adalah salah satu bangsa pertama yang menceritakan mengenai setan penghisap darah. Ditemukan gambar-gambar makhluk yang mencoba menghisap darah manusia pada pecahan-pecahan tembikar Persia kuno.[65] Sedangkan Babylonia dan Assyria kuno memiliki cerita tentang Lilitu.[66]
Yunani dan Romawi kuno menceritakan tentang Empusa,[67] Lamia,[68] dan Striga. Empusa adalah anak dewi Hekate yang digambarkan sebagai setan yang menghisap darah para pria,[67] Lamia adalah monster yang menghisap darah anak-anak.[68] Dan Striga memangsa anak-anak dan pria muda. Striga digambarkan memiliki tubuh burung atau gagak dan diadaptasi oleh orang Romawi menjadi strix, burung penghisap darah manusia.[69]

Abad pertengahan dan Renaisans

Banyak mitos tentang vampir berasal dari Abad pertengahan. Sejarawan Inggris abad ke-12, Walter Map dan William dari Newburgh, pada masa itu mencatat adanya kepercayaan tentang mayat hidup [29][70] meskipun catatan tentang legenda tentang vampir di Inggris setelah masa tersebut tidaklah banyak.[71] Kisah-kisah ini mirip dengan cerita yang nantinya muncul di Eropa Timur di akhir abad ke-17 dan 18 dan merupakan dasar bagi legenda vampir di Inggris dan Jerman.
Salah satu catatan paling awal mengenai kegiatan vampir berasal dari wilayah Istria, Kroasia modern, pada tahun 1672.[72] Laporan lokal menyatakan bahwa ada seorang vampir bernama Guire Grando dari desa Khring dekat Tinjan yang menyebabkan kepanikan masyarakat.[73]
Seorang mantan petani bernama Guire meninggal pada tahun 1656 namun penduduk desa setempat menyatakan ia kembali dari kematiannya dan meminum darah orang-orang serta melakukan pelecehan seksual pada istrinya. Pemimpin desa kemudian memerintahkan jantungnya ditusuk tetapi gagal. Dia akhirnya benar-benar mati setelah dipenggal.[74]
The Vampire, oleh Philip Burne-Jones, 1897.
Pada abad ke-18, ada kehebohan tentang dilihatnya seorang vampir di Eropa Timur yang menyebabkan dilakukannya penggalian kuburan dan penusukan mayat yang diduga sebagai vampir; bahkan pegawai pemerintahan ikut memburu dan menusuk vampir.[75] Meskipun disebut Abad pencerahan karena pada masa tersebut banyak kepercayaan dan legenda yang tak lagi dipercaya, tetapi kepercayaan tentang vampir malah meningkat dan mampu menimbulkan kepanikan massal di berbagai daerah di Eropa.[76]
Kepanikan tersebut dimulai dengan dugaan adanya serangan vampir di Prusia Timur pada tahun 1721 dan di Monarki Habsburg dari tahun 1725 sampai 1734, yang kemudian menyebar ke daerah-daerah lokal lain. Dua kisah vampir yang terkenal melibatkan jenazah Peter Plogojowitz dan Arnold Paole dari Serbia. Plogojowitz dilaporkan meninggal pada usia 65 tahun tetapi diduga bangkit kembali dan meinta makanan pada putranya. Ketika putranya menolak, dia ditemukan telah mati keesokan harinya. Plogojowitz juga diduga menyerang beberapa penduduk lain karena ada beberapa orang yang kemudian mati karena kehabisan darah.[75] Pada kasus lain, Arnold Paole, seorang petani yang diduga digigit oleh vampir beberapa tahun sebelumnya, meninggal ketika sedang memotong jerami.
Setelah kematiannya, penduduk di sekitarnya mulai mati satu per satu dan dipercaya bahwa Paole telah kembali dari kematiannya dan memangsa mereka.[77] Cerita terkenal lainnya melibatkan vampir Serbia yang dipercaya tinggal di tempat penggilingan dan memangsa para pekerja di tempat tersebut. Kisah ini diangkat oleh penulis Serbia bernama Milovan Glišić dan juga menjadi film horor tahun 1973 berjudul Leptirica. Dua insiden tersebut didokumentasikan dengan baik: Pegawai pemerintah memeriksa jenazah, menulis laporan, dan menerbitkan buku ke seluruh Eropa tentang kejadian tersebut.[77]
Kepanikan msyarakat, yang disebut sebagai "Kontroversi abad ke-18", terjadi selama satu generasi. Hal tersebut semakin meningkat karena ditambah dengan banyaknya klaim penyerangan oleh vampir di pedesaan, yang disebabkan tingginya kepercayaan masyarakat pada takhayul. Karena ketakutan, banyak kuburan yang digali kembali dan jenazahnya ditusuk.
Banyak cendekiawan yang menyatakan bahwa vampir tidaklah nyata (dan mengklaim bahwa yang terjadi adalah penguburan prematur dan rabies) tetapi kepercayaan vampir tetap meningkat. Dom Augustine Calmet, teolog dan cendekiawan Perancis yang dihormati, pada tahun 1746 membuat risalah yang komprehensif mengenai keberadaan vampir. Dalam risalah tersebut, Calmet memperlihatkan banyak laporan insiden tentang vampir. Risalah tersebut dikritik oleh Voltaire tetapi mendapat banyak dukungan dari para demonolog (ahli setan). Para pembacanya berkesimpulan bahwa risalah tersebut merupakan klaim Calmet bahwa vampir adalah nyata[78][79]
Kaisar Maria Theresia dari Austria mengirim dokter pribadinya, Gerard van Swieten, untuk menyelidiki tentang keberadaan vampir. Gerard menyimpulkan bahwa vampir tidak nyata sehingga sang kaisar mengesahkan hukum yang melarang pembongkaran kuburan dan penodaan jenazah. Hukum ini berhasil menghentikan epidemik vampir. Meskipun begitu, vampir tetap hidup dalam karya seni dan cerita rakyat.[78]

Vampir di luar Eropa

Afrika

Berbagai daerah di Afrika memiliki kisah-kisah mengenai makhluk yang memiliki kemampuan seperti vampir: di Afrika Barat suku Ashanti memiliki cerita mengenai makhluk bernama asanbosam yang bergigi besi dan tinggal di pepohonan,[80] lalu ada suku Ewe dengan kisah adze, makhluk yang bisa berubah menjadi kunang-kunang dan menyerang anak-anak.[81]
Di daerah Tanjung timur terdapat kepercayaan tentang impundulu, yang berbentuk burung bercakar besar dan bisa mengeluarkan petir, dan suku Betsileo di Madagaskar menceritakan tentang ramanga, vampir yang meminum darah dan memakan kuku para bangsawan.[3]

Amerika

Loogaroo adalah sebuah contoh bagaimana kepercayaan tentang vampir bisa muncul dari pencampuran beberapa kepercayaan, dalam kasus ini terjadi penggabungan bahasa Prancis dengan Vodu atau voodoo dari Afrika. Istilah Loogaroo kemungkinan berasal dari bahasa Prancis oup-garou ("manusia serigala") dan cukup umum dalam kebudayaan Mauritius.
Tetapi, kisah Loogaroo menyebar melalui Kepulauan Karibia dan Louisiana.[82] Monster lainnya yang serupa adalah monster perempuan bernama Soucouyant dari Trinidad, dan Tunda serta Patasola dalam cerita rakyat Kolombia, sementara suku Mapuche di Chili selatan mengenal ular pengisap darah yang disebut Peuchen.[83] Dalam kepercayaan Amerika Selatan, lidah buaya yang digantung di dekat pintu dipercaya dapat mengusir makhluk vampir.[37]
Mitologi Aztek menceritakan kisah Cihuateteo, roh berwajah tengkorak yang tercipta dari orang yang meninggal saat melahirkan, hantu ini dipercaya mencuri anak-anak dan bisa berhubungan seksual dengan orang hidup.
Pada akhir abad ke-18 dan 19, kepercayaan vampir meluas di sebagian New England, khususnya di Rhode Island dan Connecticut Timur. Ada banyak dokumentasi mengenai keluarga yang menggali makam kerabat mereka dan mengambil jantung mayat dalam makam tersebut untuk menghindari munculnya vampir, meskipun istilah "vampir" sebetulnya belum digunakan.
Penyakit mematikan seperti tuberkulosis, atau yang ketika itu disebut "sakit paru-paru", dipercaya menjadi penyebab orang-orang membongkar kembali makam kerabat mereka yang juga meninggal karena sakit paru-paru.[84]
Kasus yang paling terkenal dan terdokumentasikan adalah Mercy Brown, gadis berusia 19 tahun yang meninggal di Exeter, Rhode Island pada 1892 dan diduga menjadi vampir. Ayahnya, dengan dibantu oleh paranormal keluarga, menggali makamnya dua bulan setelah kematiannya, mengambil jantungnya dan membakarnya sampai menjadi abu.[85]

Asia

Patung makhluk mirip vampir di dekat kuil di Ubud, Bali.
Berakar dari cerita rakyat, kepercayaan modern mengenai vampir menyebar di seantero Asia mulai dari setan kubur di benua Asia sampai makhluk mirip vampir dari kepulauan Asia Tenggara. Di India juga berkembang legenda lainnya mengenai vampir. Bhūta atau Prét adalah jiwa dari manusia yang mati mendadak.
Bhuta berkeliaran pada malam hari dan menyerang orang hidup.[86] Di India Utara, ada BrahmarākŞhasa, makhluk mirip vampir dengan kepala diselubungi usus dan meminum darah. Di Jepang ada Nukekubi yang kepalanya bisa lepas dan terbang untuk mencari mangsa manusia.[87]
Legenda hantu perempuan seperti vampir yang bisa melepaskan bagian atas tubuh mereka juga ada di Filipina, Malaysia, dan Indonesia. Ada dua makhluk mirip vampir yang utama di Filipina: bangsa Tagalog mengenal mandurugo ("pengisap darah") sedangkan bangsa Visayas mengenal manananggal ("pemisah diri"). Mandurugo adalah variasi dari aswang yang berwujud sebagai seorang gadis cantik di siang hari, dan bersayap serta berlidah panjang di malam hari. Lidah tersebut digunakan untuk mengisap darah dari orang yang sedang tidur.
Sementara Manananggal digambarkan sebagai hantu perempuan tua cantik yang mampu melepaskan tubuh bagian atasnya untuk terbang dengan sayap seperti kelelawar dan memangsa para wanita hamil yang sedang tidur. Mereka menggunakan lidahnya yang memanjang untuk mengisap janin dari para wanita hamil. Mereka juga suka memangsa isi perut (terutama jantung dan hati serta dahak dari orang yang sakit).[88]
Penanggalan di Malaysia adalah perempuan cantik yang memperoleh kecantikannya melalui ilmu hitam dan digambarkan dalam cerita rakyat sebagai hantu yang menakutkan. Dia mampu melepaskan kepalanya yang bertaring dan terbang di malam hari untuk mengisap darah, terutama dari wanita hamil.[89]
Orang-orang Malaysia biasanya menggantung jeruju (semacam tanaman berduri) di dekat pintu atau jendela untuk menjauhkan Penanggalan dari rumah mereka.[90] Di Indonesia, ada cerita mengenai Leak, makhluk mirip vampir yang berasal dari Bali dan memangsa janin.[91] Selain itu, ada juga Kuntilanak, hantu dari perempuan yang mati ketika melahirkan,[92] di Malaysia dikenal sebagai Langsuir.[93][94]
Jiang Shi (bermakna "mayat kaku", kadang-kadang oleh orang barat disebut sebagai "vampir Cina") adalah mayat hidup yang melompat-lompat dan membunuh makhkluk hidup dengan menyerap (unsur kehidupan) dari korbannya. Mereka tercipta ketika jiwa seseorang (魄 ) gagal meninggalkan tubuhnya yang telah mati.[95]
Tetapi beberapa orang menolak jika jiang shi disamakan dengan vampir karena jiang shi biasanya adalah makhluk tanpa akal pikiran.[96] Salah satu ciri khas makhluk ini adalah kulitnya yang berwanya putih kehijauan, kemungkinan disebabkan oleh jamur dan kapang yang tumbuh di badan mayat.[97]

Masa Modern

Dalam fiksi modern, vampir digambarkan sebagai makhluk jahat yang sopan dan kharismatik.[31] Meskipun sebagian besar orang tidak mempercayai vampir, ada beberapa penampakan vampir yang dilaporkan pernah terjadi. Beberapa kelompok pemburu vampir bahkan masih ada, meskipun kebanyakan dibentuk untuk tujuan pergaulan.[29]
Ada klaim mengenai serangan vampir di Malawi pada akhir tahun 2002 dan awal 2003. Ketika itu, segerombolan orang membunuh satu orang serta melukai setidaknya empat lainnya (termasuk Gubernur Eric Chiwaya) atas dugaan bahwa pemerintah bekerjasama dengan vampir.[98]
Pada awal tahun 1970 pers lokal menyebar rumor adanya vampir yang menghantui Pemakaman Highgate di London. Banyak pemburu amatir yang datang ke tempat itu dan mecoba memburu vampir tersebut. Banyak muncul buku tentang kasus itu, salah satunya ditulis oleh Sean Manchester, salah seorang penduduk lokal. Dia adalah salah satu yang pertama kali menyatakan keberadaan "Vampir Highgate" dan dia mengaku telah mengusir para vampir serta menghancurkan sarang vampir di area tersebut.[99]
Pada Januari 2005, ada rumor yang berkembang tentang beberapa orang yang digigit di Birmingham, Inggris. Hal tersebut menimbulkan ketakutan adanya vampir yang berkeliaran. Tetapi kepolisian setempat menyatakan bahwa tidak ada laporan mengenai kasus tersebut dan kejadian itu hanyalah takhayul.[100]
Pada tahun 2006, seorang profesor Fisika di University of Central Florida menulis sebuah makalah ilmiah yang menyatakan bahwa secara matematis vampir tidak mungkin nyata berdasarkan deret ukur. Menurutnya, jika vampir pertama muncul pada 1 Januari 1600, dan menggigit satu orang dalam sebulan, dan setiap korban berubah menjadi vampir, maka dalam waktu dua setengah tahun, seluruh populasi manusia akan menjadi vampir.[101]
Pada masa modern, chupacabra ("pengisap-kambing") dari Puerto Rico dan Mexico disebut sebagai makhluk yang memakan daging dan meminum darah hewan peliharaan sehingga kadang-kadang disebut sebagai sejenis vampir. "Histeria chupacabra" sering diasosiasikan dengan krisis ekonomi dan politik pada pertengahan 1990-an.[102]
Kerangka dengan batu bata di mulutnya, ditemukan di pemakaman di dekat Venice, Italia.
Di Eropa sendiri, yang merupakan tempat asal dari banyak cerita vampir, pada umumnya vampir dianggap tidak nyata, meskipun di lokasi-lokasi tertentu kepercayaan tentang vampir masih ada dan beberapa penampakan vampir masih terjadi. Di Rumania pada Februari 2004, beberapa kerabat dari Toma Petre takut dia telah menjadi vampir. Mereka menggali makamnya, mengambil jantungnya lalu membakarnya sampai menjadi abu, dan meminum air yang dicampur dengan abu tersebut.[103]
Pada bulan Maret 2009 sebuah kerangka perempuan dengan batu bata di mulutnya ditemukan di Venice, Italia. Matteo Borrini dari Universitas Florence menemukan kerangka itu dalam penggaliannya pada kuburan massal korban wabah dari abad ke-16.[104][105] Para arkeolog mengatakan bahwa ini adalah ritual pembunuhan vampir.[106]

Asal-usul cerita vampir

Le Vampire, oleh R. de Moraine di Féval (1851–1852).
Banyak teori tentang asal-usul kepercayaan vampir telah diajukan untuk menjelaskan takhayul, dan histeria massal yang disebabkan oleh vampir. Mulai dari Pemakaman dini sampai ketidaktahuan mengenai siklus pembusukan tubuh setelah kematian disebut-sebut sebagai penyebab kepercayaan vampir.

Spiritualisme Slavia

Vampir Slavia merupakan cerita hantu yang mendasari konsep vampir dalam budaya populer. Kepercayaan vampir dalam budaya Slavia berakar dari kepercayaan spiritual yang dipraktikkan secara luas sebelum masuknya agama Kristen, juga dipengaruhi oleh pemahaman mereka tentang kehidupan setelah mati. Meskipun tidak banyak tulisan dari masa pra-kristen yang menceritakan "Agama Lama", banyak orang Slavia yang tetap meneruskan kepercayaan pagan bahkan setelah daerah mereka dikristenkan. Beberapa contohnya adalah pemujaan leluhur, roh yang menghuni rumah, dan kepercayaan tentang arwah setelah mati.
Dalam masyarakat Slavia pra-industri, setan dan roh dipercaya berperan dalam kehidupan manusia. Beberapa roh ikut membantu manusia sementara yang lainnya mengganggu manusia. Contohnya adalah Domovoi, Rusalka, Vila, Kikimora, Poludnitsa, dan Vodyanoy. Roh-roh ini juga dianngap berasal dari leluhur atau mansuia tertentu yang telah mati. Roh-roh itu bisa muncul dalam berbagai wujud, termasuk wujud manusia dan berbagai jenis hewan. Beberapa roh juga bisa melakukan sesuatu untuk melukai manusia, misalnya menenggelamkan orang, menghalangi panen, atau mengisap darah makhluk hidup dan kadang-kadang manusia. Oleh kerena itu, orang-orang Slavia biasanya berusaha untuk tidak membuat roh-roh itu marah supaya tidak diganggu.[107]
Kepercayaan Slavia sangat membedakan arwah dan tubuh. Arwah tidak langsung musnah begitu tubuh seseorang mati, tetapi akan keluar dan bergentayangan di lingkungan rumah dan tempat kerjanya selama 40 hari sebelum akhirnya pergi ke dunia lain.[107] Oleh karena itu, pada masa-masa tersebut jendela atau pintu bisanya dibuka untuk memudahkan arwah keluar. Dalam masa 40 harinya, arwah bisa membawa keberkahan atau bahkan kejahatan pada lingkunannya. Selain itu arwah juga bisa memasuki mayat orang lain.
Kematian seorang anak yang belum dibaptis, korban pembunuhan sadis, atau seorang pendosa (pembunuh atau dukun) dipercaya menghasilkan arwah yang tidak bersih. Arwah juga bisa menjadi tidak bersih jika jenazahnya tidak diberikan pemakaman yang layak. Selain itu, jenazah yang tidak dikuburkan dengan layak, juga bisa dimasuki oleh arwah lain yang tidak bersih. Arwah yang tidak bersih sangat ditakuti oleh orang Slavia karena bisa melakukan balas dendam.[108]
Kepercayaan Slavia mengenai kematian dan arwah tersebut menjadi cikal-bakal dari konsep vampir. Vampir merupakan mayat yang dikuasai oleh arwah yang tidak bersih sehingga menjadi mayat hidup. Mayat hidup ini dianggap jahat dan membutuhkan darah makhluk hidup untuk meneruskan eksistensinya.[109] Walaupun konsep vampir ini ada sedikit penyimpangan di negara-negara Slavia dan beberapa negara tetangga mereka, sangat mungkin bahwa kepercayaan vampir berasal dari spiritualisme Slavia sejak masa pra-Kristen.

Patologi

Pembusukan

Paul Barber dalam bukunya Vampires, Burial and Death menjelaskan bahwa cerita vampir berasal dari masyarakat pra-industri, yang tidak memahami secara benar mengenai proses kematian dan pembusukan tubuh manusia.[110]
Tingkat pembusukan bervariasi tergantung pada suhu dan komposisi tanah, dan banyak dari tanda-tanda itu tidak diketahui oleh orang-orang pada masa itu. Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa jika suatu mayat tidak membusuk sama sekali atau tidak menampakkan tanda-tanda pembusukan maka mayat itu adalah vampir.[111]
Mayat membengkak akibat dari gas hasil pembusukan yang terakumulasi dalam tubuh, dan tekanan yang tinggi menyebabkan darah keluar dari hidung dan mulut. Ini menjadikan mayat terlihat "gemuk" dan berwarna "merah". Dulu, mayat seperti inilah yang dituduh sebagai vampir, apalagi jika semasa hidupnya orang tersebut berbadan kurus atau pucat. Dalam kasus Arnold Paole, mayat seorang perempuan tua digali dan menurut tetangganya, mayat itu terlihat lebih gemuk dan sehat daripada ketika masih hidup.[112]
Darah yang keluar dari mayat memberi kesan bahwa mayat itu sudah melakukan kegiatan vampir (mengisap darah).[41] Kulit yang menjadi gelap juga disebabkan oleh pembusukan.[113] Penusukan suatu mayat yang membusuk akan menyebabkan gas yang terakumulasi dalam tubuh mayat menjadi keluar. Ketika gas melewati pita suara, akan terdengar suara seperti erangan. Hal ini semakin meningkatkan takhayul vampir[114]
Setelah meninggal, kulit dan gusi kehilangan cairan dan mengkerut, sehingga akar rambut, kuku, dan bahkan gigi yang tersembunyi dalam rahang menjadi terlihat. Ini memicu kepercayaan bahwa rambut, kuku, dan gigi masih tumbuh. Pada tahap tertentu, kuku dan kulit mayat akan terlepas, seperti dilaporkan dalam kasus Plogojowitz—kulit dan kuku yang berada di balik lapisan yang terkelupas dianggap sebagai "kulit dan kuku baru".[114]

Penguburan prematur

The Premature Burial karya Antoine Wiertz, 1854. Lukisan yang menggambarkan orang yang dikubur hidup-hidup.
Ada pendapat bahwa legenda vampir dipengaruhi oleh penguburan dini, yaitu proses penguburan orang-orang yang masih hidup. Dulu, ketika pengetahuan medis belum terlalu berkembang, beberapa orang yang masih hidup dikira telah meninggal dan akhirnya dikubur hidup-hidup. Dalam beberapa kasus, orang-orang melaporkan adanya suara dari dalam peti mati, ketika kuburannya digali, ditemukan adanya bekas kuku pada peti mati, menunjukkan bahwa orang di dalamnya berusaha untuk keluar.
Dalam kasus lainnya, korban penguburan dini akan berusaha keluar dengan cara membenturkan kepala, wajah, atau hidung mereka sampai berdarah dan itu akan membuat mereka tampak seperti telah mengisap darah.[115] Yang menjapada masalah dari teori ini adalah bagaimana para korban penguburan dini bisa bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu tanpa makanan, air, dan udara yang cukup. Penjelasan alternatif lainnya untuk suara dari dalam kubur adalah gelembung gas yang dihasilkan oleh proses pembusukan alami.[116] Sementara penyebab lainnya dari makam yang acak-acakan adalah perampokan makam.[117]

Penyakit menular

Cerita vampir telah dikaitkan dengan kematian yang disebabkan oleh penyakit yang misterius dan tidak diketahui, biasanya yang terjadi dalam suatu keluarga atau komunitas kecil.[84] Epidemi jelas terjadi dalam kasus Peter Plogojowitz dan Arnold Paole, dan bahkan dalam kasus Mercy Brown serta dalam kepercayaan vampir di New England, yaitu ketika suatu penyakit tertentu, tuberkulosis, diasosiasikan dengan munuculnya vampirisme. Seperti juga penyakit pes yang menyebabkan rusaknya jaringan paru-paru sehingga darah mengalir di bibir.[118]

Porfiria

Pada tahun 1985, seorang biokimiawan David Dolphin mengajukan sebuah pendapat mengenai kaitan antara penyakit porfiria dengan cerita vampir. Kondisi porfiria dikendalikan oleh heme, sehingga David berpendapat bahwa konsumsi darah dalam jumlah besar bisa mengakibatkan heme entah bagaimana melewati dinding perut dan bergerak menuju aliran darah. Jadi menurutnya vampir hanyalah penderita porfiria yang berusaha mencari heme pengganti untuk meringankan gejalanya.[119]
Teori ini telah ditolak secara medis karena pendapat bahwa penderita porfiria membutuhkan heme dalam darah, atau bahwa konsumsi darah dapat mengurangi gejala porfiria, didasarkan pada kesalahpahaman tentang penyakit itu. Selain itu, Davis sendiri sebenarnya bingung dalam membedakan antara vampir dalam fiksi (pengisap darah) dengan vampir dalam cerita rakyat, yang banyak di antaranya tidak meminum darah[120] Penyakit itu juga dikaitkan dengan kepekaan vampir terhadap cahaya, namun sifat vampir yang takut cahaya berasal dari fiksi bukan cerita rakyat. David tidak mengedarkan temuannya lebih lanjut.[121] Meskipun ditolak oleh para ahli, teori itu mendapat perhatian dari media[122] dan menjadi cerita yang populer.[123]

Rabies

Rabies juga dikaitkan dengan cerita vampir. Dr Juan Gómez-Alonso, seorang neurolog di rumah sakit Xeral di Vigo, Spanyol, mengungkapkan kemungkinan tersebut dalam sebuah laporan di jurnal Neurology. Kelemahan terhadap bawang putih dan cahaya bisa disebabkan oleh hipersensitivitas, yang merupakan gejala rabies. Penyakit ini juga bisa memengaruhi sebagian otak dan berujung pada gangguan pola tidur (sehingga menjadi nokturnal) dan hiperseksualitas. Menurut legenda, seseorang tidak menderita rabies jika bisa melihat bayangannya sendiri di cermin (sebuah kiasan dari legenda bahwa vampir tak punya bayangan). Serigala dan kelelawar, yang sering diasosiasikan dengan vampir, bisa menjadi pembawa rabies. Penyakit ini juga bisa memicu penderitanya menggigit orang lain dan membuat mulutnya berbuih darah.[124][125]

Psikodinamika

Dalam risalah pada tahun 1931 yang berjudul On the Nightmare, seorang psikoanalis asal Wales, Ernest Jones, menyatakan bahwa vampir merupakan simbol dari tindakan tidak sadar dan mekansime pertahanan diri. Cinta, rasa bersalah, dan kebencian adalah emosi yang memicu gagasan mengenai kebangkitan mayat dari dalam kubur. Karena kerabat yang disayangi telah meninggal, banyak orang yang mungkin membayangkan bahwa almarhum juga pasti merindukannya. Dari hal ini munculah kepercayaan bahwa vampir dan mayat hidup mengujungi kerabatnya, terutama istri atau suami.[126]
Namun dalam kasus ketika ada rasa bersalah yang dikaitkan dengan suatu hubungan, keinginan untuk reuni kemungkinan digerogoti oleh kecemasan. Ini akan berujung pada represi, yang oleh Sigmund Freud dihubungkan dengan ketakutan yang tidak wajar.[127]
Ernest Jones menduga dalam kasus ini harapan awal yang berupa reuni (seksual) secara drastis digantikan oleh rasa takut; Cinta digantikan oleh kekejaman, dan sosok yang disayangi berganti menjadi sosok yang tak dikenal. Aspek seksual bisa muncul dan bisa juga tidak.[128]
Beberapa kritikus modern mengajukan sebuah teori yang lebih sederhana: Cerita mengenai vampir yang abadi muncul dari pikiran orang-orang yang takut akan kematian. Dengan membayangkan ada suatu makhluk abadi, mereka setidaknya untuk sementara lepas dari rasa takut itu.[129]
Aspek seksualitas dari proses pengisapan darah dapat dilihat dalam kaitan dengan kanibalisme dan incubus. Banyak legenda menceritakan berbagai makhluk yang mengisap cairan tubuh korbannya, dan mungkin ada hubungannya dengan air mani. Ernest Jones menyebutkan bahwa ketika aspek seksualitas yang normal tertekan, bentuk yang lebih rendah bisa saja muncul, khususnya kekejaman; dia merasa kekejaman pada mulut adalah bagian dari perilaku vampir.[130]

Interpretasi politik

Penciptaan kembali mitos vampir pada masa modern terjadi dengan adanya nuansa politik.[131] Count Dracula yang aristokrat, sendirian di kastilnya dengan ditemani beberapa pengkikut gila, dan hanya muncul pada malam hari untuk memangsa penduduk desa, merupakan simbol dari rezim Ancien yang bagaikan parasit. Werner Herzog, dalam Nosferatu the Vampyre, memberikan kejutan yang ironis dalam interpretasi politiknya, yaitu ketika pahlawan agen lahan yasan muda dalam ceritanya menjadi vampir berikutnya; dalam kasus ini seorang borjuis kapitalis menjadi kelas parasit berikutnya.[132]

Psikopatologi

Sejumlah pembunuh melakukan ritual seperti vampir terhadap korbannya. Pembunuh berantai Peter Kürten dan Richard Trenton Chase disebut sebagai "para vampir" di tabloid setelah mereka diketahui meminum darah orang-orang yang mereka bunuh. Pada tahun 1932, sebuah kasus pembunuhan yang tak terpecahkan di Stockholm, Swedia disebut "pembunuhan oleh Vampir", karena kondisi kematian dari korban-korbannya.[133] Seorang bangsawan wanita Hungaria pada akhir abad le-16 disebut-sebut melakukan pembunuhan massal dan digambarkan bahwa dia mandi dalam darah korban-korbannya untuk memperoleh kecantikan abadi.[134]

Kelelawar vampir

Meskipun hewan ini sudah diceritakan dalam beberapa kebudayaan, tapi kelelawar vampir menjadi bagian dalam cerita vampir baru-baru ini. Kelelawar vampir mulai dimasukkan dalam cerita vampir ketika hewan ini ditemukan di daratan Amerika Selatan pada abad ke-16.[76] Walaupun tidak ada kelelawar vampir di Eropa, kelelawar dan burung hantu telah sejak lama diasosiasikan dengan pertanda nasib dan supernatural, terutama disebabkan oleh perilaku mereka yang aktif pada malam hari,[76][135] dan dalam simbolisme Inggris, kelelawar bermakna "Kesadaran atas kekuasaan kegelapan dan kekacauan".[136]
Dari tiga spesies kelelawar vampir, semuanya merupakan endemi di Amerika Latin, dan tak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan ini pernah punya kaitan dengan Dunia Lama sehingga hampir tidak mungkin bahwa cerita vampir berasal dari kelelawar vampir. Kelelawar ini dinamai berdasarkan cerita vampir dan bukan sebaliknya; Oxford English Dictionary mencatat bahwa keterlibatan kelelawar vampir dalam cerita vampir di Inggris dimulai sejak 1734. Walaupun gigitan kelelawar vampir biasanya tidak berbahaya bagi manusia, hewan ini diketahui sering menyerang ternak dan bahkan manusia, dan seringkali meninggalkan tanda berupa dua bekas gigitan di kulit korbannya.[76]
Dalam novel Dracula, tokoh fiksi Drakula beberapa kali berubah menjadi kelelawar, dan kelelawar vampir sendiri disebutkan sebanyak dua kali dalam novel itu. Kemampuan untuk berubah menjadi kelelawar juga muncul dalam adaptasi filmnya, yaitu Dracula, tahun 1927, begitu juga dalam film Dracula tahun 1931, ketika Bela Lugosi berubah menjadi seekor kelelawar.[76] Perubahan menjadi kelelawar dilakukan lagi oleh Lon Chaney Jr. dalam film tahun 1943, Son of Dracula.[137]

Dalam fiksi modern

Sampul majalah Weird Tales yang menampilkan gambar vampir.
Vampir kini telah menjadi tokoh penting dalam fiksi populer. Fiksi seperti ini dimulai dengan puisi-puisi pada abad kedelapan belas lalu dilanjutkan dengan cerita pendek pada abad kesembilan belas, salah satu yang paling berpengaruh adalah The Vampyre (1819) karangan John Polidori, menceritakan vampir Lord Ruthven. Cerita Lord Ruthven juga diadaptasi menjadi drama. Tema vampir berlanjut dengan adanya judul-judul semacam Varney the Vampire (1847) dan puncaknya adalah novel Drakula, yang diterbitkan pada 1897 dan disebut sebagai novel vampir terbaik sepanjang masa.[138]
Seiring waktu, beberapa atribut ditambahkan ke dalam cerita vampir: mitos taring dan kerentanan terhadap sinar matahari muncul pada abad ke-19, dengan Varney the Vampire dan Count Dracula memiliki gigi yang memanjang,[139] dan vampir Nosferatu (1922) karangan Friedrich Wilhelm Murnau takut terhadap cahaya matahari.[140] Jubah mulai digunakan dalam drama-drama tahun 1920-an, dengan kerah tinggi, yang diperkenalkan oleh dramawan Hamilton Deane, untuk membantu Drakula menghilang di panggung.[141] Lord Ruthven dan Varney dapat menyembuhkan diri dengan cahaya bulan, meskipun hal ini tidak ditemukan dalam cerita tradisional.[142] Keabadian merupakan salah satu sifat vampir yang sangat ditonjolkan dalam karya sastra dan film. Adalah mahal harga yang harus dibayar untuk keabadian, yakni keharusan untuk terus-menerus meminum darah.[143]

Sastra

Vampir pertama kali muncul dalam puisi, seperti misalnya The Vampire (1748) karangan Heinrich August Ossenfelder, Lenore (1773) oleh Gottfried August Bürger, Die Braut von Corinth (Pengantin dari Korintus) (1797) oleh Johann Wolfgang von Goethe, Christabel oleh Samuel Taylor Coleridge dan The Giaour (1813) oleh Lord Byron.[144] Byron juga disebut sebagai pembuat salah satu prosa pertama tentang vampir: The Vampyre (1819). Tetapi sebenarnya itu dibuat oleh dokter pribadi Byron, John Polidori, yang mengadaptasi kisah dari salah satu pasiennya.[29][138] Kepribadian Byron sendiri oleh kekasihnya, Lady Caroline Lamb, dibuat menjadi sebuah roman berjudul Glenarvon (sebuah cerita fantasi Gothik yang didasarkan pada kehidupan liar Byron), dan menjadi inspirasi bagi Polidori untuk membuat tokoh vampir bernama Lord Ruthven. The Vampyre sendiri sukses di pasaran dan dianggap sebagai cerita vampir paling berpengaruh pada awal abad ke-19.[9]
Vlad Ţepeş, seorang tokoh yang namaya dijadikan nama salah seorang vampir dalam novel Dracula oleh Bram Stoker.
Cerita vampir dalam fiksi modern yang paling terkenal dan berpengaruh adalah Dracula (1897) karangan Bram Stoker.[145] Dalam novel tersebut, vampirisme merupakan penguasaan setan yang bisa ditularkan, dengan rasa haus terhadap sex, darah, dan kematian, dan terjebak pada Eropa masa Victoria ketika tuberkulosis dan sifilis sangat umum. Ciri-ciri vampir dalam novel itu di kemudian hari ikut bercampur dan bahkan memengaruhi cerita vampir tradisional, yang akhirnya menghasilkan vampir dalam fiksi modern.
Dengan mengambil inspirasi dari karya-karya lama seperti The Vampyre dan "Carmilla", Stoker memulai riset untuk bukunya pada akhir 1800-an. Dia membaca buku The Land Beyond the Forest (1888) karangan Emily Gerard dan beberapa buku lainnya tentang Transilvania dan vampir. Di London, seorang teman memberitahunya cerita tentang Vlad Ţepeş, sang "Drakula hidup," dan Stoker pun memasukan tokoh itu ke dalam bukunya. Lima bab pertama buku itu dihilangkan ketika pertama kali terbit pada 1897, tetapi akhirnya diterbitkan pada 1914 dengan judul Dracula's Guest.[146]
Salah satu novel vampir "ilmiah" yang pertama muncul adalah I Am Legend (1954) karangan Richard Matheson, yang menjadi dasar bagi film The Last Man on Earth (1964), The Omega Man (1971), dan I Am Legend (2007).
Pada abad ke-20, semakin banyak bermunculan fiksi vampir, contohnya seri Black Dagger Brotherhood karangan J.R. Ward, dan beberapa buku vampir yang populer dan mampu menarik minat remaja. Novel-novel sejenis roman paranormal, chick-lit vampir, dan cerita detektif okultisme vampir sungguh populer dan menjadi fenomena penerbitan kontemporer yang terus berkembang.[147] Seri The Vampire Huntress Legend oleh L.A. Banks, seri erotis Anita Blake: Vampire Hunter oleh Laurell K. Hamilton, dan seri The Hollows oleh Kim Harrison, menggambarkan vampir dalam berbagai perspektif, beberapa bahkan tidak ada hubungannya dengan legenda asli vampir.
Masa akhir dari abad 20 ditandai dengan bangkitnya epik-epik vampir multivolume. Salah satu yang pertama muncul adalah seri Barnabas Collins (1966–71) oleh Marilyn Ross, yang sedikit didasarkan pada seri televisi Amerika Dark Shadows. Selain itu, juga muncul tren yang memandang vampir lebih sebagai pahlawan tragis yang puitis daripada sebagai perwujudan setan. Formula ini diikuti oleh Vampire Chronicles (1976–2003) karya Anne Rice yang sangat populer dan berpengaruh.[148] Vampir dalam seri Twilight (2005–2008) karangan Stephenie Meyer tidak terpengaruh oleh bawang putih dan salib, dan tidak terluka oleh cahaya matahari (meskipun cahaya matahari bisa memperlihatkan penampilan mereka yang tidak biasa).[149]

Televisi dan film

Adegan terkenal dari film Nosferatu.
Dianggap sebagai salah satu tokoh terkenal dari film horor klasik, vampir telah terbukti merupakan subjek yang banyak muncul dalam industri perfilman dan permainan video. Sebagai salah satu tokoh vampir yang paling terkenal, Drakula telah ditampilkan dalam berbagai film. Banyak film yang awalnya didasarkan pada novel Dracula atau sedikitnya mengambil unsur vampir dari situ, termasuk di antaranya adalah film bisu Jerman tahun 1922, Nosferatu, yang disutradarai oleh F. W. Murnau dan pertama kali menampilkan Drakula dalam film. Meskipun nama dan karakter dalam film tersebut dimaksudkan untuk meniru Drakula, Murnau tidak memperoleh izin dari janda Stoker sehingga harus mengubah banyak aspek dari film itu. Film lainnya adalah Dracula (1931), dibintangi oleh Béla Lugosi sebagai Drakula, film tersebut merupakan film bersuara pertama tentang Drakula. Film vampir lainnya yang terkenal adalah Dracula's Daughter pada 1936.[150]
Kesuksesan film Dracula (1958) yang dibintangi oleh Christopher Lee membuat film itu diikuti oleh tujuh sekuel, juga menjadikan legenda vampir memasuki industri perfilman.[151] Menjelang tahun 1970-an, vampir dalam film telah terdiversifikasi dalam karya-karya seperti Count Yorga, Vampire (1970), lalu ada vampir mirip Nosferatu dalam Salem's Lot (1970), dan pembuatan ulang Nosferatu itu sendiri, berjudul Nosferatu the Vampyre. Beberapa film menghadirkan tokoh utama vampir perempuan, bahkan kadang-kadang lesbian, contohnya The Vampire Lovers (1970).[151]
Plot dalam seri televisi tahun 1972, Kolchak: The Night Stalker menceritakan tentang reporter Carl Kolchak yang berburu vampir di Las Vegas. Pada perkembangan selanjutnya, film-film tentang vampir jadi lebih bervariasi, beberapa film berfokus pada pemburu vampir, seperti misalnya Blade dan Buffy the Vampire Slayer. Buffy, yang dirilis pada 1992, diikuti oleh seri televisinya dan seri tambahannya, Angel.
Film-film lainnya menceritakan vampir sebagai tokoh utama, misalnya The Hunger (1983), Interview with the Vampire: The Vampire Chronicles (1994) dan sekuelnya Queen of the Damned. Sementara film Bram Stoker's Dracula (1992) menjadi film vampir paling laris sepanjang sejarah.[152] Film ini juga ikut meningkatkan minat pada cerita vampir sehingga muncul film-film lainnya tentang vampir, seperti Underworld dan Van Helsing. Seri Blood Ties, yang disiarkan pada 2007, menceritakan tokoh bernama Henry Fitzroy, anak haram Henry VIII dari Inggris yang berubah menjadi vampir. Lalu ada juga True Blood (2008), seri vampir dari stasiun televisi HBO.[149] Popularitas cerita vampir yang tiada henti kemungkinan disebabkan oleh dua faktor: simbolisasi perilaku seksual dan kengerian akan kematian.[153]

Permainan video

Permainan peran Vampire: The Masquerade telah banyak berpengaruh dalam fiksi vampir modern. Permainan video tentang vampir lainnya yang terkenal di antaranya adalah Castlevania dan Legacy of Kain.[154]

Catatan kaki

  1. ^ (Perancis) Levkievskaja, E.E. (September 1997). "La mythologie slave : problèmes de répartition dialectale (une étude de cas : le vampire)". Cahiers Slaves 1. Diakses 2007-12-29.
  2. ^ Créméné, Mythologie du Vampire, hlm. 89.
  3. ^ a b Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 219.
  4. ^ (Ukraina) Словник символів, Потапенко О.І., Дмитренко М.К., Потапенко Г.І. та ін., 1997.[1] online article.
  5. ^ Dundes, Alan (1998). The Vampire: A Casebook. University of Wisconsin Press. hlm. 13. ISBN 0299159248.
  6. ^ "Vampire". Encyclopaedia Britannica 27. Encyclopaedia Britannica Company. 1911. hlm. 876.
  7. ^ Frost, Brian J. The Monster with a Thousand Faces: Guises of the Vampire in Myth and Literature, Univ. of Wisconsin Press (1989) hlm. 3.
  8. ^ a b Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 22–23.
  9. ^ a b Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 37-38.
  10. ^ Frayling, Christopher. "Nightmare: The Birth of Horror; Dracula" TV-series. England: BBC.
  11. ^ a b Sellers, Susan. Myth and Fairy Tale in Contemporary Women's Fiction, Palgrave Macmillan (2001) hlm. 85.
  12. ^ J. Simpson, E. Weiner (eds), ed. (1989). "Vampire". Oxford English Dictionary (ed. 2nd edition). Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-861186-2.
  13. ^ Johnson, Samuel (1745). "IV". Harleian Miscellany. London: T. Osborne. hlm. 358.
  14. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 5.
  15. ^ (Jerman) "Deutsches Wörterbuch von Jacob Grimm und Wilhelm Grimm. 16 Bde. (in 32 Teilbänden). Leipzig: S. Hirzel 1854-1960". Diakses 2006-06-13.
  16. ^ "Vampire". Merriam-Webster Online Dictionary. Diakses 2006-06-13.
  17. ^ (Perancis) "Trésor de la Langue Française informatisé". Diakses 2006-06-13.
  18. ^ (Perancis) Dauzat, Albert (1938). Dictionnaire étymologique de la langue française. Paris: Librairie Larousse. OCLC 904687.
  19. ^ Weibel, Peter. "Phantom Painting - Reading Reed: Painting between Autopsy and Autoscopy". David Reed's Vampire Study Center. Diakses 2007-02-23.
  20. ^ (Rusia) Tokarev, Sergei Aleksandrovich (1982). Mify Narodov Mira. Sovetskaya Entsiklopediya: Moscow. OCLC 7576647. ("Myths of the Peoples of the World"). Upyr'
  21. ^ a b (Rusia) "Russian Etymological Dictionary by [[Max Vasmer]]". Diakses 2006-06-13. Wikilink embedded in URL title (help)
  22. ^ (Bulgaria)Mladenov, Stefan (1941). Etimologičeski i pravopisen rečnik na bǎlgarskiya knižoven ezik.
  23. ^ Melton, J.G. (1994). The Vampire Book: The Encyclopedia of the Undead. Detroit: Visible Ink Press. xxxi. ISBN 0-8103-2295-1.
  24. ^ (Rusia) Sobolevskij, A. I. "Slavjano-russkaja paleografija". Diakses 2007-12-21. The original manuscript, Книги 16 Пророков толковыя.
  25. ^ Lind, John H. (2004). "Varangians in Europe’s Eastern and Northern Periphery". Ennen ja Nyt (4). Diakses 2007-02-20.
  26. ^ Dolotova, I.A.; O.A. Rodionov & A.B. Van'kova (2002). История России. 6-7 кл : Учебник для основной школы: В 2-х частях. Ч. 1: С древнейших времен до конца XVI века (PDF). ЦГО. ISBN 5-7662-0149-4. Diakses 2007-02-28. ("History of Russia. 6-7 kl.: Textbook for the basic school: In 2-X parts. Part 1: From the earliest times to the end of the XVI century.")
  27. ^ (Rusia) "Рыбаков Б.А. Язычество древних славян / М.: Издательство 'Наука,' 1981 г.". Diakses 2007-02-28.
  28. ^ (Rusia) Зубов, Н.И. (1998). "Загадка Периодизации Славянского Язычества В Древнерусских Списках “Слова Св. Григория ... О Том, Како Первое Погани Суще Языци, Кланялися Идолом...”". Живая Старина 1 (17): 6–10. Diakses 2007-02-28.
  29. ^ a b c d Cohen, Encyclopedia of Monsters, hlm. 271-274.
  30. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 41–42.
  31. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 2.
  32. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 33.
  33. ^ a b Reader's Digest Association (1988). "Vampires Galore!". The Reader's Digest Book of strange stories, amazing facts: stories that are bizarre, unusual, odd, astonishing, incredible ... but true. London: Reader's Digest. hlm. 432–433. ISBN 0-949819-89-1.
  34. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 50-51.
  35. ^ Lawson, John Cuthbert (1910). Modern Greek Folklore and Ancient Greek Religion. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 405–06. OCLC 1465746.
  36. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 49.
  37. ^ a b (Spanyol) Jaramillo Londoño, Agustín (1986) [1967]. Testamento del paisa (ed. 7th). Medellín: Susaeta Ediciones. ISBN 958-95125-0-X.
  38. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 68-69.
  39. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 125.
  40. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 109.
  41. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 114-15.
  42. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 96.
  43. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 168-69.
  44. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 63.
  45. ^ Mappin, Jenni (2003). Didjaknow: Truly Amazing & Crazy Facts About... Everything. Australia: Pancake. hlm. 50. ISBN 0-330-40171-8.
  46. ^ Burkhardt, "Vampirglaube und Vampirsage", hlm. 221.
  47. ^ Spence, Lewis (1960). An Encyclopaedia of Occultism. New Hyde Parks: University Books. OCLC 3417655.
  48. ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 25.
  49. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 73.
  50. ^ (Jerman) Alseikaite-Gimbutiene, Marija (1946). Die Bestattung in Litauen in der vorgeschichtlichen Zeit. Tübingen. OCLC 1059867. (thesis).
  51. ^ Vukanović, T.P. (1959). "The Vampire". Journal of the Gypsy Lore Society 38: 111–18.
  52. ^ (Jerman) Klapper, Joseph (1909). "Die schlesischen Geschichten von den schädingenden Toten". Mitteilungen der schlesischen Gesellschaft für Volkskunde 11: 58–93.
  53. ^ (Jerman) Löwenstimm, A. (1897). Aberglaube und Stafrecht. Berlin. hlm. 99.
  54. ^ (Jerman) Bachtold-Staubli, H. (1934–35). Handwörterbuch des deutschen Aberglaubens. Berlin.
  55. ^ (Jerman) Filipovic, Milenko (1962). "Die Leichenverbrennung bei den Südslaven". Wiener völkerkundliche Mitteilungen 10: 61–71.
  56. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 158.
  57. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 157.
  58. ^ Bunson, Vampires Encyclopedia, hlm. 154.
  59. ^ McNally, Raymond T.; Florescu, Radu. (1994). In Search of Dracula. Houghton Mifflin. hlm. 117. ISBN 0-395-65783-0.
  60. ^ Marigny, Vampires, hlm. 24–25.
  61. ^ Burton, Sir Richard R. (1893) [1870]. Vikram and The Vampire:Classic Hindu Tales of Adventure, Magic, and Romance. London: Tylston and Edwards. Diakses 2007-09-28.
  62. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 200.
  63. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 140–141.
  64. ^ "Sekhmet". Ancient Egypt Online.
  65. ^ Marigny, Vampires, hlm. 14.
  66. ^ Hurwitz, Lilith.
  67. ^ a b Graves, Robert (1990) [1955]. "The Empusae". The Greek Myths. London: Penguin. hlm. 189–90. ISBN 0-14-001026-2.
  68. ^ a b Graves, "Lamia", in Greek Myths, hlm. 205–206.
  69. ^ Oliphant, Samuel Grant (1 January 1913). "The Story of the Strix: Ancient". Transactions and Proceedings of the American Philological Association 44: 133–49. doi:10.2307/282549. ISSN 00659711.
  70. ^ William of Newburgh; Paul Halsall (2000). "Buku 5, Bab 22-24". Historia rerum Anglicarum. Fordham University. Diakses 2007-10-16.
  71. ^ Jones, "The Vampire," hlm. 121.
  72. ^ Klinger, Leslie (2008). "Dracula's Family Tree". The New Annotated Dracula. New York: W.W. Norton & Company, Inc. hlm. 570. ISBN 978-0-393-06450-6.
  73. ^ Pile, Steve (2005). "Dracula's Family Tree". Real cities: modernity, space and the phantasmagorias of city life. London: Sage Publications Ltd. hlm. 570. ISBN 0-7619-7041-X.
  74. ^ Caron, Richard (2001). "Dracula's Family Tree". Ésotérisme, gnoses & imaginaire symbolique: mélanges offerts à Antoine Faivre. Belgium: Peteers, Bondgenotenlaan 153. hlm. 598. ISBN 90-4290955--2.
  75. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 5–9.
  76. ^ a b c d e Cohen, Encyclopedia of Monsters, hlm. 95-96.
  77. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 15–21.
  78. ^ a b Hoyt, Olga (1984). "The Monk's Investigation". Lust for Blood: The Consuming Story of Vampires. Chelsea: Scarborough House. hlm. 101–06. ISBN 0-8128-8511-2.
  79. ^ Voltaire (1984) [1764]. Philosophical Dictionary. Penguin. ISBN 014044257X.
  80. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 11.
  81. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 2.
  82. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 162-63.
  83. ^ (Spanyol) Martinez Vilches, Oscar (1992). Chiloe Misterioso: Turismo, Mitologia Chilota, leyendas. Chili: Ediciones de la Voz de Chiloe. hlm. 179. OCLC 33852127.
  84. ^ a b Sledzik, Paul S.; Nicholas Bellantoni (June 1994). "Bioarcheological and biocultural evidence for the New England vampire folk belief" (PDF). American Journal of Physical Anthropology 94 (2): 269–274. doi:10.1002/ajpa.1330940210. ISSN 0002-9483. PMID 8085617.
  85. ^ "Interview with a REAL Vampire Stalker". SeacoastNH.com. Diakses 2006-06-14.
  86. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 23-24.
  87. ^ Hearn, Lafcadio (1903). Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things. Boston: Houghton, Mifflin and Company.
  88. ^ Ramos, Maximo D. (1990) [1971]. Creatures of Philippine Lower Mythology. Quezon: Phoenix Publishing. ISBN 971-06-0691-3.
  89. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 197.
  90. ^ Hoyt, Lust for Blood, hlm. 34.
  91. ^ Stephen (Agustus 1999). "Witchcraft, Grief, and the Ambivalence of Emotions". American Ethnologist 26 (3): 711–737. doi:10.1525/ae.1999.26.3.711. More than one of |author= and |last= specified (help)
  92. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 208.
  93. ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 150.
  94. ^ Hoyt, Lust for Blood, hlm. 35.
  95. ^ Suckling, Nigel (2006). Vampires. London: Facts, Figures & Fun. hlm. 31. ISBN 190433248X.
  96. ^ 劉, 天賜 (2008). 僵屍與吸血鬼. Hong Kong: Joint Publishing (H.K.). hlm. 196. ISBN 9789620427350.
  97. ^ de Groot, J.J.M. The Religious System of China. Leyden: E.J. Brill. OCLC 7022203. Unknown parameter |orig= ignored (help)
  98. ^ Tenthani, Raphael (23 December 2002). "'Vampires' strike Malawi villages". BBC News. Diakses 2007-12-29.
  99. ^ Manchester, Sean (1991). The Highgate Vampire: The Infernal World of the Undead Unearthed at London's Highgate Cemetery and Environs. London: Gothic Press. ISBN 1-872486-01-0.
  100. ^ Jeffries, Stuart (January 18, 2005). "Reality Bites". London: The Guardian. Diakses 2007-12-29.
  101. ^ Math vs. vampires: vampires lose, world-science.net, October 25, 2006.
  102. ^ Stephen Wagner. "On the trail of the Chupacabras". Diakses 2007-10-05.
  103. ^ Taylor T (2007-10-28). "The real vampire slayers". The Independent (London). Diakses 2007-12-14.
  104. ^ "Vampire" picture: Exorcism Skull Found in Italy
  105. ^ 'Vampire' discovered in mass grave
  106. ^ Dilaporkan oleh Ariel David, "Italy dig unearths female 'vampire' in Venice," 13 March 2009, Associated Press melalui Yahoo! News, archived; juga oleh Reuters, dipublikasikan dengan judul "Researchers find remains that support medieval 'vampire'" in The Australian, 13 March 2009, archived with photo (scroll down).
  107. ^ a b Perkowski, "Vampires of the Slavs," hlm. 23.
  108. ^ Perkowski, "Vampires of the Slavs," hlm. 21-25.
  109. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 197.
  110. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 1-4.
  111. ^ Barber, Paul (1996-03-01). "Staking claims: the vampires of folklore and fiction". Skeptical Inquirer. Diakses 2006-04-30.
  112. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 117.
  113. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 105.
  114. ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 119.
  115. ^ Marigny, Vampires, hlm. 48-49.
  116. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 128.
  117. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 137-38.
  118. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 115.
  119. ^ Dolphin D (1985) "Werewolves and Vampires," pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science.
  120. ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 100.
  121. ^ Adams, Cecil (May 7, 1999). "Did vampires suffer from the disease porphyria—or not?". The Straight Dope. Chicago Reader. Diakses 2007-12-25.
  122. ^ Pierach, Claus A. (June 13, 1985). "Vampire Label Unfair To Porphyria Sufferers". Opinion. New York Times. Diakses 2007-12-25.
  123. ^ Kujtan, Peter W. (October 29, 2005). "Porphyria: The Vampire Disease". The Mississauga News online. Diakses 2009-11-09.
  124. ^ Gómez-Alonso, Juan (September 1998). "Rabies: a possible explanation for the vampire legend". Neurology 51 (3): 856–9. ISSN 0028-3878. PMID 9748039.
  125. ^ "Rabies-The Vampire's Kiss". BBC news. September 24, 1998. Diakses 2007-03-18.
  126. ^ Jones, "The Vampire," hlm. 100-102.
  127. ^ Jones, Ernest; Higashi, M; Otsubo, R; Sakuma, T; Oyama, N; Tanaka, R; Iihara, K; Naritomi, H et al. (February 1911). "The Pathology of Morbid Anxiety". Journal of Abnormal Psychology 6 (2): 81–106. doi:10.1037/h0074306. ISSN 0195-6108. PMID 17296997. More than one of |last1= and |last= specified (help); More than one of |first1= and |first= specified (help);
  128. ^ Jones, "The Vampire," hlm. 106.
  129. ^ McMahon, Twilight of an Idol, hlm. 193.
  130. ^ Jones, "The Vampire", hlm. 116-20.
  131. ^ Glover, David (1996). Vampires, Mummies, and Liberals: Bram Stoker and the Politics of Popular Fiction. Durham, NC.: Duke University Press.
  132. ^ Brass, Tom (2000). "Nymphs, Shepherds, and Vampires: The Agrarian Myth on Film". Dialectical Anthropology 25: 205–237. doi:10.1023/A:1011615201664.
  133. ^ (Swedia) Linnell, Stig (1993) [1968]. Stockholms spökhus och andra ruskiga ställen. Raben Prisma. ISBN 91-518-2738-7.
  134. ^ Hoyt Lust for Blood: The Consuming Story of Vampires hlm. 68-71.
  135. ^ Cooper, J.C. (1992). Symbolic and Mythological Animals. London: Aquarian Press. hlm. 25–26. ISBN 1-85538-118-4.
  136. ^ "Heraldic "Meanings"". American College of Heraldry. Diakses 2006-04-30.
  137. ^ Skal, V is for Vampire, hlm. 19-21.
  138. ^ a b Christopher Frayling (1992) Vampyres - Lord Byron to Count Dracula.
  139. ^ Skal, V for Vampire, hlm. 99.
  140. ^ Skal, V for Vampire, hlm. 104.
  141. ^ Skal, V for Vampire, hlm. 62.
  142. ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 38-39.
  143. ^ Bunson, Vampires Encyclopedia, hlm. 131.
  144. ^ Marigny, Vampires, hlm. 114–115.
  145. ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 43.
  146. ^ Marigny, Vampires, hlm. 82–85.
  147. ^ Vampire Romance.
  148. ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 205.
  149. ^ a b Beam, Christopher (2008, November 20). "I Vant To Upend Your Expectations: Why movie vampires always break all the vampire rules". Slate Magazine. Diakses 2009-07-17.
  150. ^ Marigny, Vampires, hlm. 90-92.
  151. ^ a b Marigny, Vampires, hlm. 92-95.
  152. ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 208.
  153. ^ Bartlett, Wayne; Flavia Idriceanu (2005). Legends of Blood: The Vampire in History and Myth. London: NPI Media Group. hlm. 46. ISBN 0-7509-3736-X.
  154. ^ S. T. Joshi, Icons of horror and the supernatural 2, hlm. 645–6

Referensi

  • Barber, Paul (1988). Vampires, Burial and Death: Folklore and Reality. New York: Yale University Press. ISBN 0-300-04126-8.
  • Bunson, Matthew (1993). The Vampire Encyclopedia. London: Thames & Hudson. ISBN 0-500-277486.
  • (Jerman) Burkhardt, Dagmar (1966). "Vampirglaube und Vampirsage auf dem Balkan". Beiträge zur Südosteuropa-Forschung: Anlässlich des I. Internationalen Balkanologenkongresses in Sofia 26. VIII.-1. IX. 1966. Munich: Rudolf Trofenik. OCLC 1475919.
  • Cohen, Daniel (1989). Encyclopedia of Monsters: Bigfoot, Chinese Wildman, Nessie, Sea Ape, Werewolf and many more... London: Michael O'Mara Books Ltd. ISBN 0-948397-94-2.
  • (Perancis) Créméné, Adrien (1981). La mythologie du vampire en Roumanie. Monaco: Rocher. ISBN 2-268-00095-8.
  • (Perancis) Faivre, Antoine (1962). Les Vampires. Essai historique, critique et littéraire. Paris: Eric Losfeld. OCLC 6139817.
  • (Perancis) Féval, Paul (1851-1852). Les tribunaux secrets : ouvrage historique. Paris: E. et V. Penaud frères.
  • Frayling, Christopher (1991). Vampyres, Lord Byron to Count Dracula. London: Faber. ISBN 0-571-16792-6.
  • (Italia) Introvigne, Massimo (1997). La stirpe di Dracula: Indagine sul vampirismo dall'antichità ai nostri giorni. Milan: Mondadori. ISBN 88-04-42735-3.
  • Hurwitz, Siegmund (1992) [1980]. In Gela Jacobson (trans.). Lilith, the First Eve: Historical and Psychological Aspects of the Dark Feminine. Einsiedeln, Switzerland: Daimon Verlag. ISBN 3-85630-522-X.
  • Jennings, Lee Byron (2004) [1986]. "An Early German Vampire Tale: Wilhelm Waiblinger's 'Olura'". In Reinhard Breymayer and Hartmut Froeschle (eds.). In dem milden und glücklichen Schwaben und in der Neuen Welt: Beiträge zur Goethezeit. Stuttgart: Akademischer Verlag Stuttgart. hlm. 295–306. ISBN 3-88099-428-5.
  • Jones, Ernest (1931). "The Vampire". On the Nightmare. London: Hogarth Press and Institute of Psycho-Analysis. OCLC 2382718.
  • Marigny, Jean (1993). Vampires: The World of the Undead. London: Thames & Hudson. ISBN 0-500-30041-0.
  • McNally, Raymond T. (1983). Dracula Was a Woman. McGraw Hill. ISBN 0-07-045671-2.
  • Schwartz, Howard (1988). Lilith's Cave: Jewish tales of the supernatural. San Francisco: Harper & Row. ISBN 0-06-250779-6.
  • Skal, David J. (1996). V is for Vampire. New York: Plume. ISBN 0-452-27173-8.
  • Skal, David J. (1993). The Monster Show: A Cultural History of Horror. New York: Penguin. ISBN 0-14-024002-0.
  • Silver, Alain; James Ursini (1993). The Vampire Film: From Nosferatu to Bram Stoker's Dracula. New York: Limelight. ISBN 0-87910-170-9.
  • Summers, Montague (2005) [1928]. Vampires and Vampirism. Mineola, NY: Dover. ISBN 0-486-43996-8. (Awalnya diterbitkan sebagai The Vampire: His Kith and Kin)
  • Summers, Montague (1996) [1929]. The Vampire in Europe. Gramercy Books: New York. ISBN 0-517-14989-3. (juga diterbitkan sebagai The Vampire in Lore and Legend, ISBN 0-486-41942-8)
  • (Serbia) Vuković, Milan T. (2004). Народни обичаји, веровања и пословице код Срба. Belgrade: Сазвежђа. ISBN 86-83699-08-0.
  • Wilson, Katharina M (Oct. - Dec., 1985). "The History of the Word "Vampire"". Journal of the History of Ideas 46 (4): 577–583. doi:10.2307/2709546.
  • Wright, Dudley (1973) [1914]. The Book of Vampires. New York: Causeway Books. ISBN 0-88356-007-0. (Awalnya diterbitkan sebagai Vampire and Vampirism; juga diterbitkan sebagai The History of Vampires)