Vampir
Vampir adalah tokoh dalam
mitologi dan
legenda yang hidup dengan memakan intisari kehidupan (biasanya dalam bentuk
darah) dari makhluk hidup lain.
[1][2][3][4][5][6] Meskipun kepercayaan terhadap setan penghisap darah terdapat dalam berbagai budaya dan telah ada sejak zaman kuno,
[7] istilah
vampir sendiri baru populer pada awal abad ke-18 setelah masuknya legenda vampir ke
Eropa Barat dari daerah
Balkan dan
Eropa Timur.
[8] Di daerah-daerah tersebut juga terdapat legenda mengenai makhluk-makhluk seperti vampir, misalnya
vrykolakas di
Yunani dan
strigoi di
Rumania yang juga ikut meningkatkan kepercayaan vampir di Eropa.
Vampir dalam legenda Balkan dan Eropa Timur memiliki penampilan yang
beragam (mulai dari makhluk mirip manusia sampai mayat hidup) sedangkan
di Eropa Barat, vampir digambarkan sebagai makhluk yang berpenampilan
rapi dan mewah. Adalah cerita
The Vampyre (1819) karangan
John Polidori yang membentuk citra tersebut. Karya tersebut dianggap sebagai karya tentang vampir yang paling berpengaruh di awal abad ke19
[9] dan telah mengilhami karya-karya selanjutnya seperti
Varney the Vampire dan bahkan
Dracula.
[10]
Novel
Dracula (1897) karya
Bram Stoker dikenang sebagai karya klasik yang menjadi dasar bagi cerita vampir pada masa modern. Novel
Dracula mengambil unsur dari legenda
manusia serigala dan setan sejenisnya, dan menggabungkannya dengan konsep keabadiaan serta sistem masyarakat masa
Victoria.
[11] Suksesnya buku ini memicu munculnya
genre
vampir yang masih tetap populer hingga saat ini melalui buku, film,
permainan video, dan acara televisi. Vampir juga telah menjadi figur
dominan dalam genre
horor.
[11]
Vampir umumnya diceritakan keluar dari makamnya pada malam hari untuk
menggigit orang-orang dengan taringnya yang panjang dan mengisap darah
mereka. Korban yang digigitnya biasanya akan menjadi vampir juga.
Menurut beberapa mitos, vampir tidak tampak di
cermin karena mereka tidak memiliki
jiwa.
Dalam cerita fiksi modern, vampir bisa menjelma menjadi kelelawar,
serigala, bahkan gumpalan gas, dan harus menjauhkan diri dari sinar
matahari.
Etimologi
Kata
vampire dalam
bahasa Inggris pertama kali muncul pada tahun 1734 dalam sebuah cerita berjudul
Travels of Three English Gentlemen yang diterbitkan dalam
Harleian Miscellany pada tahun 1745.
[12][13] Setelah
Austria menguasai daerah utara
Serbia dan
Oltenia
pada 1718, pejabat setempat menyadari adanya masyarakat lokal yang
melakukan praktik penggalian jenazah dan "pembunuhan vampir".
[14] Laporan ini kemudian disebarkan ke masyarakat luas.
[14]
Istilah bahasa Inggris,
vampire, berasal dari bahasa Jerman
vampir (kemungkinan melalui
bahasa Perancis:
vampyre). Bahasa Jerman sendiri mengambilnya pada awal abad ke-18 dari
bahasa Serbia, вампир/
vampir.
[15][16][17][18][19] Istilah tersebut masuk ke bahasa Jerman pada masa ketika
Serbia masuk dalam
Kekaisaran Austria, pada saat itu diceritakan adanya seorang vampir bernama
Arnold Paole.
Bentuk Serbia tersebut memiliki kesamaan dengan
bahasa Slavia lainnya: вампир (
vampir,
Bahasa Bulgaria),
upir /
upirina (
Bahasa Kroasia),
upír (
Bahasa Ceko dan
Bahasa Slovakia),
wąpierz (
bahasa Polandia), упир (
upyr,
bahasa Ukraina), упырь (
upyr,
bahasa Rusia), упыр (
upyr,
bahasa Belarusia). Asal katanya sendiri belumlah jelas.
[20] Pendapat yang populer adalah bahwa itu berasal dari
bahasa Proto-Slavia, *
ǫpyrь dan *
ǫpirь.
[21] Teori lainnya yang adalah bahwa bahasa Slavia menyerapnya dari
bahasa Turki.
[21][22]
Penggunaan pertama bentuk Rusia kuno, Упирь (
Upir), terdapat dalam dokumen yang bertahun 6555 (1047 M).
[23] Itu merupakan tanda penerbit dalam sebuah manuskrip dari
Kitab Mazmur yang ditulis oleh seorang pendeta yang menyalinnya dari
Aksara Glagolitik ke
aksara Sirilik untuk pangeran
Novgorod,
Volodymyr Yaroslavovych.
[24] Sang pendeta menuliskan namanya "
Upir' Likhyi " (Оупирь Лихыи), yang bermakna "Vampir jahat" atau "Vampir busuk".
[25] Nama yang aneh ini disebut sebagai contoh
paganisme dan penggunaan nama julukan sebagai nama pribadi.
[26]
Penggunaan awal lainnya dari kata tersebut terdapat dalam risalah
anti-pagan berjudul "Firman Santo Grigoriy", bertahun antara abad ke-11
sampai 13 M. Pada saat itu dilaporkan adanya pemujaan pagan terhadap
upyri.
[27][28]
Vampir dalam legenda dan mitologi
Kepercayaan terhadap vampir telah ada selama berabad-abad. Kebudayaan
Mesopotamia (termasuk
Lilith dan
Edimmu dalam mitologi
Sumeria,
Assyria, dan
Babylonia),
Yahudi,
Yunani kuno, dan
Romawi kuno menceritakan mengenai setan atau roh yang mirip dengan vampir modern. Tetapi vampir yang dikenal sekarang berasal dari
Eropa Tenggara abad ke-18.
[8]
Dalam sebagian besar cerita rakyat, vampir adalah mayat hidup, korban
bunuh diri, atau
penyihir
tetapi vampir juga bisa diciptakan dari roh jahat yang masuk ke suatu
mayat dan melalui gigitan vampir lain. Legenda ini semakin lama semakin
meluas dan bahkan di beberapa daerah menyebabkan histeria massal dan
beberapa orang dituduh sebagai vampir.
[29]
Gambaran umum dan atribut
Dalam legenda-legenda di Eropa, vampir biasanya digambarkan bertubuh
membengkak dari tubuh normal dan berwarna merah gelap. Dalam peti
matinya, vampir mengeluarkan darah dari mulut dan hidungnya dan
kadang-kadang dengan mata kiri yang terbuka.
[30] Setelah dikubur, mayat yang merupakan vampir tetap mengalami pertumbuhan gigi, rambut, dan kuku.
[31]
Perubahan menjadi vampir
Proses menjadi vampir berbeda-beda dalam beberapa kepercayaan. Di
Slavia dan Cina, mayat yang dilangkahi oleh kucing atau anjing akan
menjadi mayat hidup.
[32] Dalam kepercayaan Rusia, vampir adalah penyihir atau manusia yang semasa hidupnya menentang
Gereja.
[33]
Ritual budaya kadang dilakukan untuk mencegah orang yang baru saja
meninggal berubah menjadi mayat hidup, misalnya mengubur mayat secara
terbalik atau menaruh benda-benda duniawi seperti
arit
atau sabit di dekat makam dengan maksud agar setan yang mendatangi
mayat merasa senang atau supaya roh sang mayat merasa tentram sehingga
tidak akan bangkit dari peti mati.
[34] Cara ini mirip dengan praktik penguburan orang
Yunani kuno yang mengharuskan untuk menaruh sekeping
obolus di mulut mayat supaya roh mayat tersebut bisa melewati sungai
Styx.
Tradisi ini terus berkembang menjadi kepercayaan Yunani tentang
vrykolakas,
yang mana sebuah salib dan tembikar bertuliskan "Yesus Kristus
berkuasa" ditaruh bersama mayat untuk mencegah mayat tersebut berubah
menjadi vampir.
[35]
Cara lainnya yang dipraktikkan di Eropa meliputi pemotongan tendon di
lutut atau penaburan biji opium atau pasir di tanah pemakaman; Ini
bertujuan agar sang vampir menghabiskan sepanjang malam dengan
menghitung biji-bijian tersebut,
[36].
Dalam suatu cerita tradisional Cina, jika ada vampir yang melihat
sekarung beras, maka vampir tersebut akan menghitung tiap butirnya;
Mitos ini juga muncul di anak benua India dan dalam cerita masyarakat
Amerika Selatan tentang penyihir dan roh jahat.
[37]
Mengenali vampir
Banyak ritual dilakukan dilakukan untuk mengidentifikasi seorang
vampir. Salah satu cara mencari kuburan vampir adalah dengan menggunakan
anak perawan yang menunggangi kuda perawan dan berjalan di pemakaman.
Menurut kepercayaan, kuda tersebut akan menolak melewati makam vampir.
[33] Umumnya yang dipakai adalah kuda hitam meskipun di
Albania yang digunakan adalah kuda putih.
[38] Selain itu, lubang di atas makam dipercaya sebagai tanda vampir.
[39]
Mayat yang dicurigai sebagai vampir biasanya digambarkan memiliki
penampilan yang lebih bagus dari yang seharusnya dan tidak menampakkan
tanda-tanda pembusukkan.
[40] Dalam beberapa kasus, ketika kuburan seorang vampir dibuka, mayat tersebut berlumuran darah korban di wajahnya.
[41] Bukti bahwa seorang vampir aktif di suatu daerah ditandai dengan kematian ternak, domba, sanak keluarga atau tetangga.
Vampir dalam cerita rakyat juga kadang-kadang melempar batu ke atap rumah, memindahkan barang-barang,
[42] dan memberi mimpi buruk dalam tidur seseorang.
[43]
Perlindungan
Sampul majalah
Strange Tales of Mystery and Terror edisi January 1933, menggambarkan manusia yang menggunakan
salib untuk melwan vampir.
Benda-benda tertentu bisa digunakan untuk melawan vampir.
Bawang putih,
[44] dan air suci sangat umum dalam cerita vampir. Setiap daerah memiliki benda pengusir vampir tersendiri.
Di Eropa, biji
sesawi yang ditaburkan di atap rumah dipercaya dapat menjauhkan dari vampir.
[45] Benda suci lainnya adalah
salib,
rosario, dan air suci. Vampir dikatakan tidak bisa masuk ke tempat suci seperti
gereja atau
kuil, vampir juga tidak bisa melewati air.
[46] Meskipun secara tradisional tidak dianggap sebagai benda keramat,
cermin digunakan untuk mengusir vampir dengan cara ditempatkan di depan pintu.
[47]
Dalam kepercayaan tertentu, vampir tidak punya bayangan. Ciri vampir ini digunakan oleh
Bram Stoker dalam
Dracula dan menjadi populer di antara para penulis dan pembuat film.
[48]
Membunuh vampir
Cara yang digunakan untuk membunuh vampir sangat bervarisi dan sebagian besar berasal dari budaya Slavia selatan.
[49] Di Rusia dan negara-negara Baltik, digunakan tanaman Ash,
[50] di Serbia digunakan tanaman Hawthorn,
[51] dan
ek di
Silesia.
[52] Vampir yang menjadi sasaran ditusuk di bagian jantungnya, meskipun di Rusia dan Jerman utara yang diserang adalah mulutnya
[53][54] sedangkan di bagian timur laut Serbia yang menjadi sasaran adalah perutnya.
[55]
Menusuk dada vampir adalah suatu cara untuk "mengempiskan" vampir;
Cara ini serupa dengan mengubur benda tajam seperti arit sehingga vampir
akan tertusuk benda tersebut ketika vampir tersebut membengkak.
[56] Pemenggalan sering dilakukan di
Jerman dan daerah Slavia barat dengan kepala sang vampir dikubur terpisah dari tubuhnya.
[49]
Cara ini dilakukan untuk mempercepat perginya roh dari tubuh. Kepala,
tubuh, dan pakaian vampir juga dipaku ke tanah agar vampir tersebut
tidak bisa bangkit lagi.
[57]
Peralatan untuk membunuh vampir yang berasal dari tahun 1840.
Orang-orang
Gipsi
memasukan besi atau jarum ke dalam jantung mayat dan memasang besi di
mulut, mata, telinga, dan jari-jari mayat ketika penguburan. Mereka juga
memasukan tanaman Hawthorn ke dalam kaus kaki mayat. Cara-cara yang
lainnya adalah dengan menuangkan air mendidih di atas makam atau
membakar mayat sampai menjadi abu.
Di Balkan, vampir juga bisa dibunuh dengan ditembak, ditenggelamkan, diulangi penguburannya, diperciki air suci, atau dengan
eksorsisme. Di
Rumania,
bawang putih ditaruh di mulut mayat dan pada abad ke-19 dilakukan
penembakan pada peti mati untuk mencegah munculnya vampir. Dalam kasus
tertentu, tubuh vampir dipotong-potong dan dibakar. Di daerah Sakson di
Jerman, buah
lemon ditaruh di mulut mayat yang dicurigai sebagai vampir.
[58]
Abad kuno
Lilith (1892), oleh John Collier.
Cerita mengenai makhluk supernatural yang memakan darah dan daging
manusia ada di hampir semua kebudayaan di seluruh dunia selama
berabad-abad.
[59]
Pada masa kuno belum ada istilah
vampir dan makhluk yang meminum darah dianggap sebagai
setan atau
iblis.
[60] Di
India ada cerita mengenai
vetala, setan kubur yang tinggal dalam mayat.
[61] Pishacha, roh orang jahat atau orang gila juga memiliki ciri-ciri mirip vampir.
[62] Dewi India
Kali, dengan taring dan kalung tengkorak, dihubungkan dengan kegiatan minum darah.
[63] Di
Mesir kuno, dewi
Sekhmet juga meminum darah.
[64]
Bangsa
Persia
adalah salah satu bangsa pertama yang menceritakan mengenai setan
penghisap darah. Ditemukan gambar-gambar makhluk yang mencoba menghisap
darah manusia pada pecahan-pecahan tembikar Persia kuno.
[65] Sedangkan
Babylonia dan
Assyria kuno memiliki cerita tentang
Lilitu.
[66]
Yunani dan
Romawi kuno menceritakan tentang
Empusa,
[67] Lamia,
[68] dan
Striga. Empusa adalah anak dewi
Hekate yang digambarkan sebagai setan yang menghisap darah para pria,
[67] Lamia adalah monster yang menghisap darah anak-anak.
[68] Dan Striga memangsa anak-anak dan pria muda. Striga digambarkan memiliki tubuh
burung atau
gagak dan diadaptasi oleh orang
Romawi menjadi strix, burung penghisap darah manusia.
[69]
Abad pertengahan dan Renaisans
Banyak mitos tentang vampir berasal dari
Abad pertengahan. Sejarawan
Inggris abad ke-12,
Walter Map dan
William dari Newburgh, pada masa itu mencatat adanya kepercayaan tentang mayat hidup
[29][70] meskipun catatan tentang legenda tentang vampir di Inggris setelah masa tersebut tidaklah banyak.
[71]
Kisah-kisah ini mirip dengan cerita yang nantinya muncul di Eropa Timur
di akhir abad ke-17 dan 18 dan merupakan dasar bagi legenda vampir di
Inggris dan Jerman.
Salah satu catatan paling awal mengenai kegiatan vampir berasal dari wilayah
Istria,
Kroasia modern, pada tahun 1672.
[72] Laporan lokal menyatakan bahwa ada seorang vampir bernama
Guire Grando dari desa Khring dekat
Tinjan yang menyebabkan kepanikan masyarakat.
[73]
Seorang mantan petani bernama Guire meninggal pada tahun 1656 namun
penduduk desa setempat menyatakan ia kembali dari kematiannya dan
meminum darah orang-orang serta melakukan pelecehan seksual pada
istrinya. Pemimpin desa kemudian memerintahkan jantungnya ditusuk tetapi
gagal. Dia akhirnya benar-benar mati setelah dipenggal.
[74]
The Vampire, oleh Philip Burne-Jones, 1897.
Pada abad ke-18, ada kehebohan tentang dilihatnya seorang vampir di
Eropa Timur yang menyebabkan dilakukannya penggalian kuburan dan
penusukan mayat yang diduga sebagai vampir; bahkan pegawai pemerintahan
ikut memburu dan menusuk vampir.
[75] Meskipun disebut
Abad pencerahan
karena pada masa tersebut banyak kepercayaan dan legenda yang tak lagi
dipercaya, tetapi kepercayaan tentang vampir malah meningkat dan mampu
menimbulkan kepanikan massal di berbagai daerah di Eropa.
[76]
Kepanikan tersebut dimulai dengan dugaan adanya serangan vampir di
Prusia Timur pada tahun 1721 dan di
Monarki Habsburg
dari tahun 1725 sampai 1734, yang kemudian menyebar ke daerah-daerah
lokal lain. Dua kisah vampir yang terkenal melibatkan jenazah
Peter Plogojowitz dan
Arnold Paole dari
Serbia.
Plogojowitz dilaporkan meninggal pada usia 65 tahun tetapi diduga
bangkit kembali dan meinta makanan pada putranya. Ketika putranya
menolak, dia ditemukan telah mati keesokan harinya. Plogojowitz juga
diduga menyerang beberapa penduduk lain karena ada beberapa orang yang
kemudian mati karena kehabisan darah.
[75]
Pada kasus lain, Arnold Paole, seorang petani yang diduga digigit oleh
vampir beberapa tahun sebelumnya, meninggal ketika sedang memotong
jerami.
Setelah kematiannya, penduduk di sekitarnya mulai mati satu per satu
dan dipercaya bahwa Paole telah kembali dari kematiannya dan memangsa
mereka.
[77]
Cerita terkenal lainnya melibatkan vampir Serbia yang dipercaya tinggal
di tempat penggilingan dan memangsa para pekerja di tempat tersebut.
Kisah ini diangkat oleh penulis Serbia bernama
Milovan Glišić dan juga menjadi film horor tahun 1973 berjudul
Leptirica.
Dua insiden tersebut didokumentasikan dengan baik: Pegawai pemerintah
memeriksa jenazah, menulis laporan, dan menerbitkan buku ke seluruh
Eropa tentang kejadian tersebut.
[77]
Kepanikan msyarakat, yang disebut sebagai "Kontroversi abad ke-18",
terjadi selama satu generasi. Hal tersebut semakin meningkat karena
ditambah dengan banyaknya klaim penyerangan oleh vampir di pedesaan,
yang disebabkan tingginya kepercayaan masyarakat pada takhayul. Karena
ketakutan, banyak kuburan yang digali kembali dan jenazahnya ditusuk.
Banyak cendekiawan yang menyatakan bahwa vampir tidaklah nyata (dan mengklaim bahwa yang terjadi adalah
penguburan prematur dan
rabies) tetapi kepercayaan vampir tetap meningkat.
Dom Augustine Calmet, teolog dan cendekiawan
Perancis
yang dihormati, pada tahun 1746 membuat risalah yang komprehensif
mengenai keberadaan vampir. Dalam risalah tersebut, Calmet
memperlihatkan banyak laporan insiden tentang vampir. Risalah tersebut
dikritik oleh
Voltaire
tetapi mendapat banyak dukungan dari para demonolog (ahli setan). Para
pembacanya berkesimpulan bahwa risalah tersebut merupakan klaim Calmet
bahwa vampir adalah nyata
[78][79]
Kaisar Maria Theresia dari Austria mengirim dokter pribadinya,
Gerard van Swieten,
untuk menyelidiki tentang keberadaan vampir. Gerard menyimpulkan bahwa
vampir tidak nyata sehingga sang kaisar mengesahkan hukum yang melarang
pembongkaran kuburan dan penodaan jenazah. Hukum ini berhasil
menghentikan epidemik vampir. Meskipun begitu, vampir tetap hidup dalam
karya seni dan cerita rakyat.
[78]
Vampir di luar Eropa
Afrika
Berbagai daerah di
Afrika memiliki kisah-kisah mengenai makhluk yang memiliki kemampuan seperti vampir: di
Afrika Barat suku
Ashanti memiliki cerita mengenai makhluk bernama
asanbosam yang bergigi besi dan tinggal di pepohonan,
[80] lalu ada suku
Ewe dengan kisah
adze, makhluk yang bisa berubah menjadi
kunang-kunang dan menyerang anak-anak.
[81]
Di daerah Tanjung timur terdapat kepercayaan tentang
impundulu, yang berbentuk burung bercakar besar dan bisa mengeluarkan petir, dan suku
Betsileo di
Madagaskar menceritakan tentang
ramanga, vampir yang meminum darah dan memakan kuku para bangsawan.
[3]
Amerika
Loogaroo
adalah sebuah contoh bagaimana kepercayaan tentang vampir bisa muncul
dari pencampuran beberapa kepercayaan, dalam kasus ini terjadi
penggabungan
bahasa Prancis dengan Vodu atau
voodoo dari Afrika. Istilah
Loogaroo kemungkinan berasal dari bahasa Prancis
oup-garou ("manusia serigala") dan cukup umum dalam
kebudayaan Mauritius.
Tetapi, kisah
Loogaroo menyebar melalui
Kepulauan Karibia dan
Louisiana.
[82] Monster lainnya yang serupa adalah monster perempuan bernama
Soucouyant dari
Trinidad, dan
Tunda serta
Patasola dalam cerita rakyat
Kolombia, sementara suku
Mapuche di
Chili selatan mengenal ular pengisap darah yang disebut
Peuchen.
[83] Dalam kepercayaan Amerika Selatan,
lidah buaya yang digantung di dekat pintu dipercaya dapat mengusir makhluk vampir.
[37]
Mitologi
Aztek menceritakan kisah
Cihuateteo,
roh berwajah tengkorak yang tercipta dari orang yang meninggal saat
melahirkan, hantu ini dipercaya mencuri anak-anak dan bisa berhubungan
seksual dengan orang hidup.
Pada akhir abad ke-18 dan 19, kepercayaan vampir meluas di sebagian
New England, khususnya di
Rhode Island dan
Connecticut
Timur. Ada banyak dokumentasi mengenai keluarga yang menggali makam
kerabat mereka dan mengambil jantung mayat dalam makam tersebut untuk
menghindari munculnya vampir, meskipun istilah "vampir" sebetulnya belum
digunakan.
Penyakit mematikan seperti
tuberkulosis,
atau yang ketika itu disebut "sakit paru-paru", dipercaya menjadi
penyebab orang-orang membongkar kembali makam kerabat mereka yang juga
meninggal karena sakit paru-paru.
[84]
Kasus yang paling terkenal dan terdokumentasikan adalah
Mercy Brown, gadis berusia 19 tahun yang meninggal di
Exeter, Rhode Island
pada 1892 dan diduga menjadi vampir. Ayahnya, dengan dibantu oleh
paranormal keluarga, menggali makamnya dua bulan setelah kematiannya,
mengambil jantungnya dan membakarnya sampai menjadi abu.
[85]
Asia
Patung makhluk mirip vampir di dekat kuil di
Ubud,
Bali.
Berakar dari cerita rakyat, kepercayaan modern mengenai vampir menyebar di seantero
Asia mulai dari setan kubur di benua Asia sampai makhluk mirip vampir dari kepulauan
Asia Tenggara. Di
India juga berkembang legenda lainnya mengenai vampir.
Bhūta atau
Prét adalah jiwa dari manusia yang mati mendadak.
Bhuta berkeliaran pada malam hari dan menyerang orang hidup.
[86] Di India Utara, ada
BrahmarākŞhasa, makhluk mirip vampir dengan kepala diselubungi
usus dan meminum darah. Di
Jepang ada
Nukekubi yang kepalanya bisa lepas dan terbang untuk mencari mangsa manusia.
[87]
Legenda hantu perempuan seperti vampir yang bisa melepaskan bagian atas tubuh mereka juga ada di
Filipina,
Malaysia, dan
Indonesia. Ada dua makhluk mirip vampir yang utama di Filipina:
bangsa Tagalog mengenal
mandurugo ("pengisap darah") sedangkan
bangsa Visayas mengenal
manananggal ("pemisah diri"). Mandurugo adalah variasi dari
aswang
yang berwujud sebagai seorang gadis cantik di siang hari, dan bersayap
serta berlidah panjang di malam hari. Lidah tersebut digunakan untuk
mengisap darah dari orang yang sedang tidur.
Sementara
Manananggal digambarkan sebagai hantu perempuan tua cantik yang mampu melepaskan tubuh bagian atasnya untuk terbang dengan sayap seperti
kelelawar dan memangsa para wanita hamil yang sedang tidur. Mereka menggunakan lidahnya yang memanjang untuk mengisap
janin dari para wanita hamil. Mereka juga suka memangsa isi perut (terutama
jantung dan
hati serta dahak dari orang yang sakit).
[88]
Penanggalan di
Malaysia adalah perempuan cantik yang memperoleh kecantikannya melalui
ilmu hitam
dan digambarkan dalam cerita rakyat sebagai hantu yang menakutkan. Dia
mampu melepaskan kepalanya yang bertaring dan terbang di malam hari
untuk mengisap darah, terutama dari wanita hamil.
[89]
Orang-orang Malaysia biasanya menggantung
jeruju (semacam tanaman berduri) di dekat pintu atau jendela untuk menjauhkan
Penanggalan dari rumah mereka.
[90] Di Indonesia, ada cerita mengenai
Leak, makhluk mirip vampir yang berasal dari
Bali dan memangsa janin.
[91] Selain itu, ada juga
Kuntilanak, hantu dari perempuan yang mati ketika melahirkan,
[92] di Malaysia dikenal sebagai
Langsuir.
[93][94]
Jiang Shi
(bermakna "mayat kaku", kadang-kadang oleh orang barat disebut sebagai
"vampir Cina") adalah mayat hidup yang melompat-lompat dan membunuh
makhkluk hidup dengan menyerap
qì (unsur kehidupan) dari korbannya. Mereka tercipta ketika jiwa seseorang (魄
pò) gagal meninggalkan tubuhnya yang telah mati.
[95]
Tetapi beberapa orang menolak jika
jiang shi disamakan dengan vampir karena
jiang shi biasanya adalah makhluk tanpa akal pikiran.
[96] Salah satu ciri khas makhluk ini adalah kulitnya yang berwanya putih kehijauan, kemungkinan disebabkan oleh
jamur dan
kapang yang tumbuh di badan mayat.
[97]
Masa Modern
Dalam fiksi modern, vampir digambarkan sebagai makhluk jahat yang sopan dan kharismatik.
[31]
Meskipun sebagian besar orang tidak mempercayai vampir, ada beberapa
penampakan vampir yang dilaporkan pernah terjadi. Beberapa kelompok
pemburu vampir bahkan masih ada, meskipun kebanyakan dibentuk untuk
tujuan pergaulan.
[29]
Ada klaim mengenai serangan vampir di
Malawi
pada akhir tahun 2002 dan awal 2003. Ketika itu, segerombolan orang
membunuh satu orang serta melukai setidaknya empat lainnya (termasuk
Gubernur
Eric Chiwaya) atas dugaan bahwa pemerintah bekerjasama dengan vampir.
[98]
Pada awal tahun 1970 pers lokal menyebar rumor adanya vampir yang menghantui
Pemakaman Highgate di
London.
Banyak pemburu amatir yang datang ke tempat itu dan mecoba memburu
vampir tersebut. Banyak muncul buku tentang kasus itu, salah satunya
ditulis oleh Sean Manchester, salah seorang penduduk lokal. Dia adalah
salah satu yang pertama kali menyatakan keberadaan "
Vampir Highgate" dan dia mengaku telah
mengusir para vampir serta menghancurkan sarang vampir di area tersebut.
[99]
Pada Januari 2005, ada rumor yang berkembang tentang beberapa orang yang digigit di
Birmingham,
Inggris.
Hal tersebut menimbulkan ketakutan adanya vampir yang berkeliaran.
Tetapi kepolisian setempat menyatakan bahwa tidak ada laporan mengenai
kasus tersebut dan kejadian itu hanyalah takhayul.
[100]
Pada tahun 2006, seorang profesor Fisika di
University of Central Florida menulis sebuah makalah ilmiah yang menyatakan bahwa secara matematis vampir tidak mungkin nyata berdasarkan
deret ukur.
Menurutnya, jika vampir pertama muncul pada 1 Januari 1600, dan
menggigit satu orang dalam sebulan, dan setiap korban berubah menjadi
vampir, maka dalam waktu dua setengah tahun, seluruh populasi manusia
akan menjadi vampir.
[101]
Pada masa modern,
chupacabra ("pengisap-kambing") dari
Puerto Rico dan
Mexico disebut sebagai makhluk yang memakan daging dan meminum darah
hewan peliharaan
sehingga kadang-kadang disebut sebagai sejenis vampir. "Histeria
chupacabra" sering diasosiasikan dengan krisis ekonomi dan politik pada
pertengahan 1990-an.
[102]
Kerangka dengan batu bata di mulutnya, ditemukan di pemakaman di dekat
Venice,
Italia.
Di Eropa sendiri, yang merupakan tempat asal dari banyak cerita
vampir, pada umumnya vampir dianggap tidak nyata, meskipun di
lokasi-lokasi tertentu kepercayaan tentang vampir masih ada dan beberapa
penampakan vampir masih terjadi. Di
Rumania
pada Februari 2004, beberapa kerabat dari Toma Petre takut dia telah
menjadi vampir. Mereka menggali makamnya, mengambil jantungnya lalu
membakarnya sampai menjadi abu, dan meminum air yang dicampur dengan abu
tersebut.
[103]
Pada bulan Maret 2009 sebuah kerangka perempuan dengan
batu bata di mulutnya ditemukan di
Venice,
Italia. Matteo Borrini dari
Universitas Florence menemukan kerangka itu dalam penggaliannya pada
kuburan massal korban wabah dari abad ke-16.
[104][105] Para arkeolog mengatakan bahwa ini adalah ritual pembunuhan vampir.
[106]
Asal-usul cerita vampir
Le Vampire, oleh R. de Moraine di Féval (1851–1852).
Banyak teori tentang asal-usul kepercayaan vampir telah diajukan
untuk menjelaskan takhayul, dan histeria massal yang disebabkan oleh
vampir. Mulai dari
Pemakaman dini sampai ketidaktahuan mengenai siklus pembusukan tubuh setelah kematian disebut-sebut sebagai penyebab kepercayaan vampir.
Spiritualisme Slavia
Vampir Slavia merupakan cerita hantu yang mendasari konsep vampir
dalam budaya populer. Kepercayaan vampir dalam budaya Slavia berakar
dari kepercayaan spiritual yang dipraktikkan secara luas sebelum
masuknya agama
Kristen,
juga dipengaruhi oleh pemahaman mereka tentang kehidupan setelah mati.
Meskipun tidak banyak tulisan dari masa pra-kristen yang menceritakan
"Agama Lama", banyak orang Slavia yang tetap meneruskan kepercayaan
pagan bahkan setelah daerah mereka dikristenkan. Beberapa contohnya adalah
pemujaan leluhur,
roh yang menghuni rumah, dan kepercayaan tentang
arwah setelah mati.
Dalam masyarakat Slavia
pra-industri,
setan dan roh dipercaya berperan dalam kehidupan manusia. Beberapa roh
ikut membantu manusia sementara yang lainnya mengganggu manusia.
Contohnya adalah
Domovoi,
Rusalka,
Vila,
Kikimora,
Poludnitsa, dan
Vodyanoy.
Roh-roh ini juga dianngap berasal dari leluhur atau mansuia tertentu
yang telah mati. Roh-roh itu bisa muncul dalam berbagai wujud, termasuk
wujud manusia dan berbagai jenis hewan. Beberapa roh juga bisa melakukan
sesuatu untuk melukai manusia, misalnya menenggelamkan orang,
menghalangi panen, atau mengisap darah makhluk hidup dan kadang-kadang
manusia. Oleh kerena itu, orang-orang Slavia biasanya berusaha untuk
tidak membuat roh-roh itu marah supaya tidak diganggu.
[107]
Kepercayaan Slavia sangat membedakan arwah dan tubuh. Arwah tidak
langsung musnah begitu tubuh seseorang mati, tetapi akan keluar dan
bergentayangan di lingkungan rumah dan tempat kerjanya selama 40 hari
sebelum akhirnya pergi ke dunia lain.
[107]
Oleh karena itu, pada masa-masa tersebut jendela atau pintu bisanya
dibuka untuk memudahkan arwah keluar. Dalam masa 40 harinya, arwah bisa
membawa keberkahan atau bahkan kejahatan pada lingkunannya. Selain itu
arwah juga bisa memasuki mayat orang lain.
Kematian seorang anak yang belum di
baptis,
korban pembunuhan sadis, atau seorang pendosa (pembunuh atau dukun)
dipercaya menghasilkan arwah yang tidak bersih. Arwah juga bisa menjadi
tidak bersih jika jenazahnya tidak diberikan pemakaman yang layak.
Selain itu, jenazah yang tidak dikuburkan dengan layak, juga bisa
dimasuki oleh arwah lain yang tidak bersih. Arwah yang tidak bersih
sangat ditakuti oleh orang Slavia karena bisa melakukan balas dendam.
[108]
Kepercayaan Slavia mengenai kematian dan arwah tersebut menjadi cikal-bakal dari konsep
vampir.
Vampir merupakan mayat yang dikuasai oleh arwah yang tidak bersih
sehingga menjadi mayat hidup. Mayat hidup ini dianggap jahat dan
membutuhkan darah makhluk hidup untuk meneruskan eksistensinya.
[109] Walaupun konsep vampir ini ada sedikit penyimpangan di
negara-negara Slavia
dan beberapa negara tetangga mereka, sangat mungkin bahwa kepercayaan
vampir berasal dari spiritualisme Slavia sejak masa pra-Kristen.
Patologi
Pembusukan
Paul Barber dalam bukunya
Vampires, Burial and Death menjelaskan bahwa cerita vampir berasal dari
masyarakat pra-industri, yang tidak memahami secara benar mengenai proses kematian dan pembusukan tubuh manusia.
[110]
Tingkat pembusukan bervariasi tergantung pada suhu dan komposisi
tanah, dan banyak dari tanda-tanda itu tidak diketahui oleh orang-orang
pada masa itu. Hal ini membuat orang-orang berpikir bahwa jika suatu
mayat tidak membusuk sama sekali atau tidak menampakkan tanda-tanda
pembusukan maka mayat itu adalah vampir.
[111]
Mayat membengkak akibat dari gas hasil pembusukan yang terakumulasi
dalam tubuh, dan tekanan yang tinggi menyebabkan darah keluar dari
hidung dan mulut. Ini menjadikan mayat terlihat "gemuk" dan berwarna
"merah". Dulu, mayat seperti inilah yang dituduh sebagai vampir, apalagi
jika semasa hidupnya orang tersebut berbadan kurus atau pucat. Dalam
kasus
Arnold Paole,
mayat seorang perempuan tua digali dan menurut tetangganya, mayat itu
terlihat lebih gemuk dan sehat daripada ketika masih hidup.
[112]
Darah yang keluar dari mayat memberi kesan bahwa mayat itu sudah melakukan kegiatan vampir (mengisap darah).
[41] Kulit yang menjadi gelap juga disebabkan oleh pembusukan.
[113]
Penusukan suatu mayat yang membusuk akan menyebabkan gas yang
terakumulasi dalam tubuh mayat menjadi keluar. Ketika gas melewati pita
suara, akan terdengar suara seperti erangan. Hal ini semakin
meningkatkan takhayul vampir
[114]
Setelah meninggal,
kulit dan
gusi
kehilangan cairan dan mengkerut, sehingga akar rambut, kuku, dan bahkan
gigi yang tersembunyi dalam rahang menjadi terlihat. Ini memicu
kepercayaan bahwa rambut, kuku, dan gigi masih tumbuh. Pada tahap
tertentu, kuku dan kulit mayat akan terlepas, seperti dilaporkan dalam
kasus
Plogojowitz—kulit dan kuku yang berada di balik lapisan yang terkelupas dianggap sebagai "kulit dan kuku baru".
[114]
Penguburan prematur
The Premature Burial karya Antoine Wiertz, 1854. Lukisan yang menggambarkan orang yang dikubur hidup-hidup.
Ada pendapat bahwa legenda vampir dipengaruhi oleh
penguburan dini,
yaitu proses penguburan orang-orang yang masih hidup. Dulu, ketika
pengetahuan medis belum terlalu berkembang, beberapa orang yang masih
hidup dikira telah meninggal dan akhirnya dikubur hidup-hidup. Dalam
beberapa kasus, orang-orang melaporkan adanya suara dari dalam peti
mati, ketika kuburannya digali, ditemukan adanya bekas kuku pada peti
mati, menunjukkan bahwa orang di dalamnya berusaha untuk keluar.
Dalam kasus lainnya, korban penguburan dini akan berusaha keluar
dengan cara membenturkan kepala, wajah, atau hidung mereka sampai
berdarah dan itu akan membuat mereka tampak seperti telah mengisap
darah.
[115]
Yang menjapada masalah dari teori ini adalah bagaimana para korban
penguburan dini bisa bertahan hidup dalam jangka waktu tertentu tanpa
makanan, air, dan udara yang cukup. Penjelasan alternatif lainnya untuk
suara dari dalam kubur adalah gelembung gas yang dihasilkan oleh proses
pembusukan alami.
[116] Sementara penyebab lainnya dari makam yang acak-acakan adalah
perampokan makam.
[117]
Cerita vampir telah dikaitkan dengan kematian yang disebabkan oleh
penyakit yang misterius dan tidak diketahui, biasanya yang terjadi dalam
suatu keluarga atau komunitas kecil.
[84] Epidemi jelas terjadi dalam kasus
Peter Plogojowitz dan
Arnold Paole, dan bahkan dalam kasus
Mercy Brown serta dalam kepercayaan vampir di
New England, yaitu ketika suatu penyakit tertentu,
tuberkulosis, diasosiasikan dengan munuculnya vampirisme. Seperti juga penyakit pes yang menyebabkan rusaknya jaringan
paru-paru sehingga darah mengalir di bibir.
[118]
Porfiria
Pada tahun 1985, seorang biokimiawan
David Dolphin mengajukan sebuah pendapat mengenai kaitan antara penyakit
porfiria dengan cerita vampir. Kondisi porfiria dikendalikan oleh
heme,
sehingga David berpendapat bahwa konsumsi darah dalam jumlah besar bisa
mengakibatkan heme entah bagaimana melewati dinding perut dan bergerak
menuju aliran darah. Jadi menurutnya vampir hanyalah penderita porfiria
yang berusaha mencari heme pengganti untuk meringankan gejalanya.
[119]
Teori ini telah ditolak secara medis karena pendapat bahwa penderita
porfiria membutuhkan heme dalam darah, atau bahwa konsumsi darah dapat
mengurangi gejala porfiria, didasarkan pada kesalahpahaman tentang
penyakit itu. Selain itu, Davis sendiri sebenarnya bingung dalam
membedakan antara vampir dalam fiksi (pengisap darah) dengan vampir
dalam cerita rakyat, yang banyak di antaranya tidak meminum darah
[120]
Penyakit itu juga dikaitkan dengan kepekaan vampir terhadap cahaya,
namun sifat vampir yang takut cahaya berasal dari fiksi bukan cerita
rakyat. David tidak mengedarkan temuannya lebih lanjut.
[121] Meskipun ditolak oleh para ahli, teori itu mendapat perhatian dari media
[122] dan menjadi cerita yang populer.
[123]
Rabies
Rabies juga dikaitkan dengan cerita vampir. Dr Juan Gómez-Alonso, seorang neurolog di rumah sakit Xeral di
Vigo, Spanyol, mengungkapkan kemungkinan tersebut dalam sebuah laporan di jurnal
Neurology.
Kelemahan terhadap bawang putih dan cahaya bisa disebabkan oleh
hipersensitivitas, yang merupakan gejala rabies. Penyakit ini juga bisa
memengaruhi sebagian otak dan berujung pada gangguan pola tidur
(sehingga menjadi
nokturnal) dan
hiperseksualitas.
Menurut legenda, seseorang tidak menderita rabies jika bisa melihat
bayangannya sendiri di cermin (sebuah kiasan dari legenda bahwa vampir
tak punya bayangan).
Serigala dan
kelelawar,
yang sering diasosiasikan dengan vampir, bisa menjadi pembawa rabies.
Penyakit ini juga bisa memicu penderitanya menggigit orang lain dan
membuat mulutnya berbuih darah.
[124][125]
Psikodinamika
Dalam risalah pada tahun 1931 yang berjudul
On the Nightmare, seorang psikoanalis asal
Wales,
Ernest Jones, menyatakan bahwa vampir merupakan simbol dari tindakan tidak sadar dan
mekansime pertahanan diri.
Cinta, rasa bersalah, dan kebencian adalah emosi yang memicu gagasan
mengenai kebangkitan mayat dari dalam kubur. Karena kerabat yang
disayangi telah meninggal, banyak orang yang mungkin membayangkan bahwa
almarhum juga pasti merindukannya. Dari hal ini munculah kepercayaan
bahwa vampir dan mayat hidup mengujungi kerabatnya, terutama istri atau
suami.
[126]
Namun dalam kasus ketika ada rasa bersalah yang dikaitkan dengan
suatu hubungan, keinginan untuk reuni kemungkinan digerogoti oleh
kecemasan. Ini akan berujung pada
represi, yang oleh
Sigmund Freud dihubungkan dengan ketakutan yang tidak wajar.
[127]
Ernest Jones menduga dalam kasus ini harapan awal yang berupa reuni
(seksual) secara drastis digantikan oleh rasa takut; Cinta digantikan
oleh kekejaman, dan sosok yang disayangi berganti menjadi sosok yang tak
dikenal. Aspek seksual bisa muncul dan bisa juga tidak.
[128]
Beberapa kritikus modern mengajukan sebuah teori yang lebih
sederhana: Cerita mengenai vampir yang abadi muncul dari pikiran
orang-orang yang takut akan kematian. Dengan membayangkan ada suatu
makhluk abadi, mereka setidaknya untuk sementara lepas dari rasa takut
itu.
[129]
Aspek seksualitas dari proses pengisapan darah dapat dilihat dalam kaitan dengan
kanibalisme dan
incubus. Banyak legenda menceritakan berbagai makhluk yang mengisap cairan tubuh korbannya, dan mungkin ada hubungannya dengan
air mani.
Ernest Jones menyebutkan bahwa ketika aspek seksualitas yang normal
tertekan, bentuk yang lebih rendah bisa saja muncul, khususnya
kekejaman; dia merasa kekejaman pada mulut adalah bagian dari perilaku
vampir.
[130]
Interpretasi politik
Penciptaan kembali mitos vampir pada masa modern terjadi dengan adanya nuansa politik.
[131] Count Dracula
yang aristokrat, sendirian di kastilnya dengan ditemani beberapa
pengkikut gila, dan hanya muncul pada malam hari untuk memangsa penduduk
desa, merupakan simbol dari
rezim Ancien yang bagaikan
parasit.
Werner Herzog, dalam
Nosferatu the Vampyre, memberikan kejutan yang ironis dalam interpretasi politiknya, yaitu ketika pahlawan agen
lahan yasan muda dalam ceritanya menjadi vampir berikutnya; dalam kasus ini seorang
borjuis kapitalis menjadi kelas parasit berikutnya.
[132]
Psikopatologi
Sejumlah pembunuh melakukan ritual seperti vampir terhadap korbannya.
Pembunuh berantai Peter Kürten dan
Richard Trenton Chase disebut sebagai "para vampir" di
tabloid
setelah mereka diketahui meminum darah orang-orang yang mereka bunuh.
Pada tahun 1932, sebuah kasus pembunuhan yang tak terpecahkan di
Stockholm,
Swedia disebut "
pembunuhan oleh Vampir", karena kondisi kematian dari korban-korbannya.
[133] Seorang bangsawan wanita
Hungaria
pada akhir abad le-16 disebut-sebut melakukan pembunuhan massal dan
digambarkan bahwa dia mandi dalam darah korban-korbannya untuk
memperoleh kecantikan abadi.
[134]
Kelelawar vampir
Meskipun hewan ini sudah diceritakan dalam beberapa kebudayaan, tapi
kelelawar vampir
menjadi bagian dalam cerita vampir baru-baru ini. Kelelawar vampir
mulai dimasukkan dalam cerita vampir ketika hewan ini ditemukan di
daratan
Amerika Selatan pada abad ke-16.
[76] Walaupun tidak ada kelelawar vampir di Eropa,
kelelawar dan
burung hantu
telah sejak lama diasosiasikan dengan pertanda nasib dan supernatural,
terutama disebabkan oleh perilaku mereka yang aktif pada malam hari,
[76][135] dan dalam simbolisme Inggris, kelelawar bermakna "Kesadaran atas kekuasaan kegelapan dan kekacauan".
[136]
Dari tiga spesies kelelawar vampir, semuanya merupakan
endemi di
Amerika Latin, dan tak ada bukti yang menunjukkan bahwa hewan ini pernah punya kaitan dengan
Dunia Lama
sehingga hampir tidak mungkin bahwa cerita vampir berasal dari
kelelawar vampir. Kelelawar ini dinamai berdasarkan cerita vampir dan
bukan sebaliknya;
Oxford English Dictionary mencatat bahwa
keterlibatan kelelawar vampir dalam cerita vampir di Inggris dimulai
sejak 1734. Walaupun gigitan kelelawar vampir biasanya tidak berbahaya
bagi manusia, hewan ini diketahui sering menyerang ternak dan bahkan
manusia, dan seringkali meninggalkan tanda berupa dua bekas gigitan di
kulit korbannya.
[76]
Dalam
novel Dracula, tokoh fiksi
Drakula
beberapa kali berubah menjadi kelelawar, dan kelelawar vampir sendiri
disebutkan sebanyak dua kali dalam novel itu. Kemampuan untuk berubah
menjadi kelelawar juga muncul dalam adaptasi filmnya, yaitu
Dracula, tahun 1927, begitu juga dalam film
Dracula tahun 1931, ketika
Bela Lugosi berubah menjadi seekor kelelawar.
[76] Perubahan menjadi kelelawar dilakukan lagi oleh
Lon Chaney Jr. dalam film tahun 1943,
Son of Dracula.
[137]
Dalam fiksi modern
Sampul majalah
Weird Tales yang menampilkan gambar vampir.
Vampir kini telah menjadi tokoh penting dalam fiksi populer. Fiksi
seperti ini dimulai dengan puisi-puisi pada abad kedelapan belas lalu
dilanjutkan dengan cerita pendek pada abad kesembilan belas, salah satu
yang paling berpengaruh adalah
The Vampyre (1819) karangan
John Polidori, menceritakan vampir
Lord Ruthven. Cerita Lord Ruthven juga diadaptasi menjadi drama. Tema vampir berlanjut dengan adanya judul-judul semacam
Varney the Vampire (1847) dan puncaknya adalah
novel Drakula, yang diterbitkan pada 1897 dan disebut sebagai novel vampir terbaik sepanjang masa.
[138]
Seiring waktu, beberapa atribut ditambahkan ke dalam cerita vampir:
mitos taring dan kerentanan terhadap sinar matahari muncul pada abad
ke-19, dengan Varney the Vampire dan
Count Dracula memiliki gigi yang memanjang,
[139] dan vampir
Nosferatu (1922) karangan
Friedrich Wilhelm Murnau takut terhadap cahaya matahari.
[140] Jubah mulai digunakan dalam drama-drama tahun 1920-an, dengan kerah tinggi, yang diperkenalkan oleh dramawan
Hamilton Deane, untuk membantu Drakula menghilang di panggung.
[141] Lord Ruthven dan Varney dapat menyembuhkan diri dengan cahaya bulan, meskipun hal ini tidak ditemukan dalam cerita tradisional.
[142] Keabadian
merupakan salah satu sifat vampir yang sangat ditonjolkan dalam karya
sastra dan film. Adalah mahal harga yang harus dibayar untuk keabadian,
yakni keharusan untuk terus-menerus meminum darah.
[143]
Sastra
Vampir pertama kali muncul dalam puisi, seperti misalnya
The Vampire (1748) karangan Heinrich August Ossenfelder,
Lenore (1773) oleh
Gottfried August Bürger,
Die Braut von Corinth (
Pengantin dari Korintus) (1797) oleh
Johann Wolfgang von Goethe,
Christabel oleh
Samuel Taylor Coleridge dan
The Giaour (1813) oleh
Lord Byron.
[144] Byron juga disebut sebagai pembuat salah satu prosa pertama tentang vampir:
The Vampyre (1819). Tetapi sebenarnya itu dibuat oleh dokter pribadi Byron,
John Polidori, yang mengadaptasi kisah dari salah satu pasiennya.
[29][138] Kepribadian Byron sendiri oleh kekasihnya,
Lady Caroline Lamb, dibuat menjadi sebuah roman berjudul
Glenarvon
(sebuah cerita fantasi Gothik yang didasarkan pada kehidupan liar
Byron), dan menjadi inspirasi bagi Polidori untuk membuat tokoh vampir
bernama
Lord Ruthven.
The Vampyre sendiri sukses di pasaran dan dianggap sebagai cerita vampir paling berpengaruh pada awal abad ke-19.
[9]
Cerita vampir dalam fiksi modern yang paling terkenal dan berpengaruh adalah
Dracula (1897) karangan
Bram Stoker.
[145]
Dalam novel tersebut, vampirisme merupakan penguasaan setan yang bisa
ditularkan, dengan rasa haus terhadap sex, darah, dan kematian, dan
terjebak pada Eropa masa Victoria ketika
tuberkulosis dan
sifilis
sangat umum. Ciri-ciri vampir dalam novel itu di kemudian hari ikut
bercampur dan bahkan memengaruhi cerita vampir tradisional, yang
akhirnya menghasilkan vampir dalam fiksi modern.
Dengan mengambil inspirasi dari karya-karya lama seperti
The Vampyre dan "Carmilla", Stoker memulai riset untuk bukunya pada akhir 1800-an. Dia membaca buku
The Land Beyond the Forest (1888) karangan
Emily Gerard dan beberapa buku lainnya tentang
Transilvania dan vampir. Di
London, seorang teman memberitahunya cerita tentang
Vlad Ţepeş,
sang "Drakula hidup," dan Stoker pun memasukan tokoh itu ke dalam
bukunya. Lima bab pertama buku itu dihilangkan ketika pertama kali
terbit pada 1897, tetapi akhirnya diterbitkan pada 1914 dengan judul
Dracula's Guest.[146]
Salah satu novel vampir "ilmiah" yang pertama muncul adalah
I Am Legend (1954) karangan Richard Matheson, yang menjadi dasar bagi film
The Last Man on Earth (1964),
The Omega Man (1971), dan
I Am Legend (2007).
Pada abad ke-20, semakin banyak bermunculan fiksi vampir, contohnya seri
Black Dagger Brotherhood karangan
J.R. Ward,
dan beberapa buku vampir yang populer dan mampu menarik minat remaja.
Novel-novel sejenis roman paranormal, chick-lit vampir, dan cerita
detektif okultisme vampir sungguh populer dan menjadi fenomena
penerbitan kontemporer yang terus berkembang.
[147] Seri
The Vampire Huntress Legend oleh
L.A. Banks, seri erotis
Anita Blake: Vampire Hunter oleh
Laurell K. Hamilton, dan seri
The Hollows oleh
Kim Harrison, menggambarkan vampir dalam berbagai perspektif, beberapa bahkan tidak ada hubungannya dengan legenda asli vampir.
Masa akhir dari abad 20 ditandai dengan bangkitnya epik-epik vampir multivolume. Salah satu yang pertama muncul adalah seri
Barnabas Collins (1966–71) oleh
Marilyn Ross, yang sedikit didasarkan pada seri televisi Amerika
Dark Shadows.
Selain itu, juga muncul tren yang memandang vampir lebih sebagai
pahlawan tragis yang puitis daripada sebagai perwujudan setan. Formula
ini diikuti oleh
Vampire Chronicles (1976–2003) karya
Anne Rice yang sangat populer dan berpengaruh.
[148] Vampir dalam
seri Twilight (2005–2008) karangan
Stephenie Meyer tidak terpengaruh oleh
bawang putih dan
salib, dan tidak terluka oleh cahaya matahari (meskipun cahaya matahari bisa memperlihatkan penampilan mereka yang tidak biasa).
[149]
Televisi dan film
Dianggap sebagai salah satu tokoh terkenal dari film horor klasik,
vampir telah terbukti merupakan subjek yang banyak muncul dalam industri
perfilman dan permainan video. Sebagai salah satu tokoh vampir yang
paling terkenal, Drakula telah ditampilkan dalam berbagai film. Banyak
film yang awalnya didasarkan pada novel
Dracula atau sedikitnya mengambil unsur vampir dari situ, termasuk di antaranya adalah film bisu Jerman tahun 1922,
Nosferatu, yang disutradarai oleh
F. W. Murnau
dan pertama kali menampilkan Drakula dalam film. Meskipun nama dan
karakter dalam film tersebut dimaksudkan untuk meniru Drakula, Murnau
tidak memperoleh izin dari janda Stoker sehingga harus mengubah banyak
aspek dari film itu. Film lainnya adalah
Dracula (1931), dibintangi oleh
Béla Lugosi sebagai Drakula, film tersebut merupakan film bersuara pertama tentang Drakula. Film vampir lainnya yang terkenal adalah
Dracula's Daughter pada 1936.
[150]
Kesuksesan film
Dracula (1958) yang dibintangi oleh
Christopher Lee membuat film itu diikuti oleh tujuh sekuel, juga menjadikan legenda vampir memasuki industri perfilman.
[151] Menjelang tahun 1970-an, vampir dalam film telah terdiversifikasi dalam karya-karya seperti
Count Yorga, Vampire (1970), lalu ada vampir mirip Nosferatu dalam
Salem's Lot (1970), dan pembuatan ulang
Nosferatu itu sendiri, berjudul
Nosferatu the Vampyre. Beberapa film menghadirkan tokoh utama vampir perempuan, bahkan kadang-kadang
lesbian, contohnya
The Vampire Lovers (1970).
[151]
Plot dalam seri televisi tahun 1972,
Kolchak: The Night Stalker menceritakan tentang reporter Carl Kolchak yang berburu vampir di
Las Vegas.
Pada perkembangan selanjutnya, film-film tentang vampir jadi lebih
bervariasi, beberapa film berfokus pada pemburu vampir, seperti misalnya
Blade dan
Buffy the Vampire Slayer.
Buffy, yang dirilis pada 1992, diikuti oleh
seri televisinya dan
seri tambahannya,
Angel.
Film-film lainnya menceritakan vampir sebagai tokoh utama, misalnya
The Hunger (1983),
Interview with the Vampire: The Vampire Chronicles (1994) dan sekuelnya
Queen of the Damned. Sementara film
Bram Stoker's Dracula (1992) menjadi film vampir paling laris sepanjang sejarah.
[152] Film ini juga ikut meningkatkan minat pada cerita vampir sehingga muncul film-film lainnya tentang vampir, seperti
Underworld dan
Van Helsing. Seri
Blood Ties, yang disiarkan pada 2007, menceritakan tokoh bernama Henry Fitzroy, anak haram
Henry VIII dari Inggris yang berubah menjadi vampir. Lalu ada juga
True Blood (2008), seri vampir dari stasiun televisi
HBO.
[149]
Popularitas cerita vampir yang tiada henti kemungkinan disebabkan oleh
dua faktor: simbolisasi perilaku seksual dan kengerian akan kematian.
[153]
Permainan video
Permainan peran Vampire: The Masquerade telah banyak berpengaruh dalam fiksi vampir modern. Permainan video tentang vampir lainnya yang terkenal di antaranya adalah
Castlevania dan
Legacy of Kain.
[154]
Catatan kaki
- ^ (Perancis) Levkievskaja, E.E. (September 1997). "La mythologie slave : problèmes de répartition dialectale (une étude de cas : le vampire)". Cahiers Slaves 1. Diakses 2007-12-29.
- ^ Créméné, Mythologie du Vampire, hlm. 89.
- ^ a b Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 219.
- ^ (Ukraina) Словник символів, Потапенко О.І., Дмитренко М.К., Потапенко Г.І. та ін., 1997.[1] online article.
- ^ Dundes, Alan (1998). The Vampire: A Casebook. University of Wisconsin Press. hlm. 13. ISBN 0299159248.
- ^ "Vampire". Encyclopaedia Britannica 27. Encyclopaedia Britannica Company. 1911. hlm. 876.
- ^ Frost, Brian J. The Monster with a Thousand Faces: Guises of the Vampire in Myth and Literature, Univ. of Wisconsin Press (1989) hlm. 3.
- ^ a b Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 22–23.
- ^ a b Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 37-38.
- ^ Frayling, Christopher. "Nightmare: The Birth of Horror; Dracula" TV-series. England: BBC.
- ^ a b Sellers, Susan. Myth and Fairy Tale in Contemporary Women's Fiction, Palgrave Macmillan (2001) hlm. 85.
- ^ J. Simpson, E. Weiner (eds), ed. (1989). "Vampire". Oxford English Dictionary (ed. 2nd edition). Oxford: Clarendon Press. ISBN 0-19-861186-2.
- ^ Johnson, Samuel (1745). "IV". Harleian Miscellany. London: T. Osborne. hlm. 358.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 5.
- ^ (Jerman) "Deutsches Wörterbuch von Jacob Grimm und Wilhelm Grimm. 16 Bde. (in 32 Teilbänden). Leipzig: S. Hirzel 1854-1960". Diakses 2006-06-13.
- ^ "Vampire". Merriam-Webster Online Dictionary. Diakses 2006-06-13.
- ^ (Perancis) "Trésor de la Langue Française informatisé". Diakses 2006-06-13.
- ^ (Perancis) Dauzat, Albert (1938). Dictionnaire étymologique de la langue française. Paris: Librairie Larousse. OCLC 904687.
- ^ Weibel, Peter. "Phantom Painting - Reading Reed: Painting between Autopsy and Autoscopy". David Reed's Vampire Study Center. Diakses 2007-02-23.
- ^ (Rusia) Tokarev, Sergei Aleksandrovich (1982). Mify Narodov Mira. Sovetskaya Entsiklopediya: Moscow. OCLC 7576647. ("Myths of the Peoples of the World"). Upyr'
- ^ a b (Rusia) "Russian Etymological Dictionary by [[Max Vasmer]]". Diakses 2006-06-13.
- ^ (Bulgaria)Mladenov, Stefan (1941). Etimologičeski i pravopisen rečnik na bǎlgarskiya knižoven ezik.
- ^ Melton, J.G. (1994). The Vampire Book: The Encyclopedia of the Undead. Detroit: Visible Ink Press. xxxi. ISBN 0-8103-2295-1.
- ^ (Rusia) Sobolevskij, A. I. "Slavjano-russkaja paleografija". Diakses 2007-12-21. The original manuscript, Книги 16 Пророков толковыя.
- ^ Lind, John H. (2004). "Varangians in Europe’s Eastern and Northern Periphery". Ennen ja Nyt (4). Diakses 2007-02-20.
- ^ Dolotova, I.A.; O.A. Rodionov & A.B. Van'kova (2002). История России. 6-7 кл : Учебник для основной школы: В 2-х частях. Ч. 1: С древнейших времен до конца XVI века (PDF). ЦГО. ISBN 5-7662-0149-4. Diakses 2007-02-28.
("History of Russia. 6-7 kl.: Textbook for the basic school: In 2-X
parts. Part 1: From the earliest times to the end of the XVI century.")
- ^ (Rusia) "Рыбаков Б.А. Язычество древних славян / М.: Издательство 'Наука,' 1981 г.". Diakses 2007-02-28.
- ^ (Rusia) Зубов, Н.И. (1998). "Загадка
Периодизации Славянского Язычества В Древнерусских Списках “Слова Св.
Григория ... О Том, Како Первое Погани Суще Языци, Кланялися Идолом...”". Живая Старина 1 (17): 6–10. Diakses 2007-02-28.
- ^ a b c d Cohen, Encyclopedia of Monsters, hlm. 271-274.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 41–42.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 2.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 33.
- ^ a b Reader's Digest Association (1988). "Vampires Galore!". The
Reader's Digest Book of strange stories, amazing facts: stories that
are bizarre, unusual, odd, astonishing, incredible ... but true. London: Reader's Digest. hlm. 432–433. ISBN 0-949819-89-1.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 50-51.
- ^ Lawson, John Cuthbert (1910). Modern Greek Folklore and Ancient Greek Religion. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 405–06. OCLC 1465746.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 49.
- ^ a b (Spanyol) Jaramillo Londoño, Agustín (1986) [1967]. Testamento del paisa (ed. 7th). Medellín: Susaeta Ediciones. ISBN 958-95125-0-X.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 68-69.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 125.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 109.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 114-15.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 96.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 168-69.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 63.
- ^ Mappin, Jenni (2003). Didjaknow: Truly Amazing & Crazy Facts About... Everything. Australia: Pancake. hlm. 50. ISBN 0-330-40171-8.
- ^ Burkhardt, "Vampirglaube und Vampirsage", hlm. 221.
- ^ Spence, Lewis (1960). An Encyclopaedia of Occultism. New Hyde Parks: University Books. OCLC 3417655.
- ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 25.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 73.
- ^ (Jerman) Alseikaite-Gimbutiene, Marija (1946). Die Bestattung in Litauen in der vorgeschichtlichen Zeit. Tübingen. OCLC 1059867. (thesis).
- ^ Vukanović, T.P. (1959). "The Vampire". Journal of the Gypsy Lore Society 38: 111–18.
- ^ (Jerman) Klapper, Joseph (1909). "Die schlesischen Geschichten von den schädingenden Toten". Mitteilungen der schlesischen Gesellschaft für Volkskunde 11: 58–93.
- ^ (Jerman) Löwenstimm, A. (1897). Aberglaube und Stafrecht. Berlin. hlm. 99.
- ^ (Jerman) Bachtold-Staubli, H. (1934–35). Handwörterbuch des deutschen Aberglaubens. Berlin.
- ^ (Jerman) Filipovic, Milenko (1962). "Die Leichenverbrennung bei den Südslaven". Wiener völkerkundliche Mitteilungen 10: 61–71.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 158.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 157.
- ^ Bunson, Vampires Encyclopedia, hlm. 154.
- ^ McNally, Raymond T.; Florescu, Radu. (1994). In Search of Dracula. Houghton Mifflin. hlm. 117. ISBN 0-395-65783-0.
- ^ Marigny, Vampires, hlm. 24–25.
- ^ Burton, Sir Richard R. (1893) [1870]. Vikram and The Vampire:Classic Hindu Tales of Adventure, Magic, and Romance. London: Tylston and Edwards. Diakses 2007-09-28.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 200.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 140–141.
- ^ "Sekhmet". Ancient Egypt Online.
- ^ Marigny, Vampires, hlm. 14.
- ^ Hurwitz, Lilith.
- ^ a b Graves, Robert (1990) [1955]. "The Empusae". The Greek Myths. London: Penguin. hlm. 189–90. ISBN 0-14-001026-2.
- ^ a b Graves, "Lamia", in Greek Myths, hlm. 205–206.
- ^ Oliphant, Samuel Grant (1 January 1913). "The Story of the Strix: Ancient". Transactions and Proceedings of the American Philological Association 44: 133–49. doi:10.2307/282549. ISSN 00659711.
- ^ William of Newburgh; Paul Halsall (2000). "Buku 5, Bab 22-24". Historia rerum Anglicarum. Fordham University. Diakses 2007-10-16.
- ^ Jones, "The Vampire," hlm. 121.
- ^ Klinger, Leslie (2008). "Dracula's Family Tree". The New Annotated Dracula. New York: W.W. Norton & Company, Inc. hlm. 570. ISBN 978-0-393-06450-6.
- ^ Pile, Steve (2005). "Dracula's Family Tree". Real cities: modernity, space and the phantasmagorias of city life. London: Sage Publications Ltd. hlm. 570. ISBN 0-7619-7041-X.
- ^ Caron, Richard (2001). "Dracula's Family Tree". Ésotérisme, gnoses & imaginaire symbolique: mélanges offerts à Antoine Faivre. Belgium: Peteers, Bondgenotenlaan 153. hlm. 598. ISBN 90-4290955--2.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 5–9.
- ^ a b c d e Cohen, Encyclopedia of Monsters, hlm. 95-96.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 15–21.
- ^ a b Hoyt, Olga (1984). "The Monk's Investigation". Lust for Blood: The Consuming Story of Vampires. Chelsea: Scarborough House. hlm. 101–06. ISBN 0-8128-8511-2.
- ^ Voltaire (1984) [1764]. Philosophical Dictionary. Penguin. ISBN 014044257X.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 11.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 2.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 162-63.
- ^ (Spanyol) Martinez Vilches, Oscar (1992). Chiloe Misterioso: Turismo, Mitologia Chilota, leyendas. Chili: Ediciones de la Voz de Chiloe. hlm. 179. OCLC 33852127.
- ^ a b Sledzik, Paul S.; Nicholas Bellantoni (June 1994). "Bioarcheological and biocultural evidence for the New England vampire folk belief" (PDF). American Journal of Physical Anthropology 94 (2): 269–274. doi:10.1002/ajpa.1330940210. ISSN 0002-9483. PMID 8085617.
- ^ "Interview with a REAL Vampire Stalker". SeacoastNH.com. Diakses 2006-06-14.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 23-24.
- ^ Hearn, Lafcadio (1903). Kwaidan: Stories and Studies of Strange Things. Boston: Houghton, Mifflin and Company.
- ^ Ramos, Maximo D. (1990) [1971]. Creatures of Philippine Lower Mythology. Quezon: Phoenix Publishing. ISBN 971-06-0691-3.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 197.
- ^ Hoyt, Lust for Blood, hlm. 34.
- ^ Stephen (Agustus 1999). "Witchcraft, Grief, and the Ambivalence of Emotions". American Ethnologist 26 (3): 711–737. doi:10.1525/ae.1999.26.3.711.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 208.
- ^ Bunson, Vampire Encyclopedia, hlm. 150.
- ^ Hoyt, Lust for Blood, hlm. 35.
- ^ Suckling, Nigel (2006). Vampires. London: Facts, Figures & Fun. hlm. 31. ISBN 190433248X.
- ^ 劉, 天賜 (2008). 僵屍與吸血鬼. Hong Kong: Joint Publishing (H.K.). hlm. 196. ISBN 9789620427350.
- ^ de Groot, J.J.M. The Religious System of China. Leyden: E.J. Brill. OCLC 7022203.
- ^ Tenthani, Raphael (23 December 2002). "'Vampires' strike Malawi villages". BBC News. Diakses 2007-12-29.
- ^ Manchester, Sean (1991). The Highgate Vampire: The Infernal World of the Undead Unearthed at London's Highgate Cemetery and Environs. London: Gothic Press. ISBN 1-872486-01-0.
- ^ Jeffries, Stuart (January 18, 2005). "Reality Bites". London: The Guardian. Diakses 2007-12-29.
- ^ Math vs. vampires: vampires lose, world-science.net, October 25, 2006.
- ^ Stephen Wagner. "On the trail of the Chupacabras". Diakses 2007-10-05.
- ^ Taylor T (2007-10-28). "The real vampire slayers". The Independent (London). Diakses 2007-12-14.
- ^ "Vampire" picture: Exorcism Skull Found in Italy
- ^ 'Vampire' discovered in mass grave
- ^ Dilaporkan oleh Ariel David, "Italy dig unearths female 'vampire' in Venice," 13 March 2009, Associated Press melalui Yahoo! News, archived; juga oleh Reuters, dipublikasikan dengan judul "Researchers find remains that support medieval 'vampire'" in The Australian, 13 March 2009, archived with photo (scroll down).
- ^ a b Perkowski, "Vampires of the Slavs," hlm. 23.
- ^ Perkowski, "Vampires of the Slavs," hlm. 21-25.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 197.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 1-4.
- ^ Barber, Paul (1996-03-01). "Staking claims: the vampires of folklore and fiction". Skeptical Inquirer. Diakses 2006-04-30.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 117.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 105.
- ^ a b Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 119.
- ^ Marigny, Vampires, hlm. 48-49.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 128.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 137-38.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 115.
- ^ Dolphin D (1985) "Werewolves and Vampires," pertemuan tahunan American Association for the Advancement of Science.
- ^ Barber, Vampires, Burial and Death, hlm. 100.
- ^ Adams, Cecil (May 7, 1999). "Did vampires suffer from the disease porphyria—or not?". The Straight Dope. Chicago Reader. Diakses 2007-12-25.
- ^ Pierach, Claus A. (June 13, 1985). "Vampire Label Unfair To Porphyria Sufferers". Opinion. New York Times. Diakses 2007-12-25.
- ^ Kujtan, Peter W. (October 29, 2005). "Porphyria: The Vampire Disease". The Mississauga News online. Diakses 2009-11-09.
- ^ Gómez-Alonso, Juan (September 1998). "Rabies: a possible explanation for the vampire legend". Neurology 51 (3): 856–9. ISSN 0028-3878. PMID 9748039.
- ^ "Rabies-The Vampire's Kiss". BBC news. September 24, 1998. Diakses 2007-03-18.
- ^ Jones, "The Vampire," hlm. 100-102.
- ^ Jones, Ernest; Higashi, M; Otsubo, R; Sakuma, T; Oyama, N; Tanaka, R; Iihara, K; Naritomi, H et al. (February 1911). "The Pathology of Morbid Anxiety". Journal of Abnormal Psychology 6 (2): 81–106. doi:10.1037/h0074306. ISSN 0195-6108. PMID 17296997.
- ^ Jones, "The Vampire," hlm. 106.
- ^ McMahon, Twilight of an Idol, hlm. 193.
- ^ Jones, "The Vampire", hlm. 116-20.
- ^ Glover, David (1996). Vampires, Mummies, and Liberals: Bram Stoker and the Politics of Popular Fiction. Durham, NC.: Duke University Press.
- ^ Brass, Tom (2000). "Nymphs, Shepherds, and Vampires: The Agrarian Myth on Film". Dialectical Anthropology 25: 205–237. doi:10.1023/A:1011615201664.
- ^ (Swedia) Linnell, Stig (1993) [1968]. Stockholms spökhus och andra ruskiga ställen. Raben Prisma. ISBN 91-518-2738-7.
- ^ Hoyt Lust for Blood: The Consuming Story of Vampires hlm. 68-71.
- ^ Cooper, J.C. (1992). Symbolic and Mythological Animals. London: Aquarian Press. hlm. 25–26. ISBN 1-85538-118-4.
- ^ "Heraldic "Meanings"". American College of Heraldry. Diakses 2006-04-30.
- ^ Skal, V is for Vampire, hlm. 19-21.
- ^ a b Christopher Frayling (1992) Vampyres - Lord Byron to Count Dracula.
- ^ Skal, V for Vampire, hlm. 99.
- ^ Skal, V for Vampire, hlm. 104.
- ^ Skal, V for Vampire, hlm. 62.
- ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 38-39.
- ^ Bunson, Vampires Encyclopedia, hlm. 131.
- ^ Marigny, Vampires, hlm. 114–115.
- ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 43.
- ^ Marigny, Vampires, hlm. 82–85.
- ^ Vampire Romance.
- ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 205.
- ^ a b Beam, Christopher (2008, November 20). "I Vant To Upend Your Expectations: Why movie vampires always break all the vampire rules". Slate Magazine. Diakses 2009-07-17.
- ^ Marigny, Vampires, hlm. 90-92.
- ^ a b Marigny, Vampires, hlm. 92-95.
- ^ Silver & Ursini, The Vampire Film, hlm. 208.
- ^ Bartlett, Wayne; Flavia Idriceanu (2005). Legends of Blood: The Vampire in History and Myth. London: NPI Media Group. hlm. 46. ISBN 0-7509-3736-X.
- ^ S. T. Joshi, Icons of horror and the supernatural 2, hlm. 645–6
Referensi
- Barber, Paul (1988). Vampires, Burial and Death: Folklore and Reality. New York: Yale University Press. ISBN 0-300-04126-8.
- Bunson, Matthew (1993). The Vampire Encyclopedia. London: Thames & Hudson. ISBN 0-500-277486.
- (Jerman) Burkhardt, Dagmar (1966). "Vampirglaube und Vampirsage auf dem Balkan". Beiträge zur Südosteuropa-Forschung: Anlässlich des I. Internationalen Balkanologenkongresses in Sofia 26. VIII.-1. IX. 1966. Munich: Rudolf Trofenik. OCLC 1475919.
- Cohen, Daniel (1989). Encyclopedia of Monsters: Bigfoot, Chinese Wildman, Nessie, Sea Ape, Werewolf and many more... London: Michael O'Mara Books Ltd. ISBN 0-948397-94-2.
- (Perancis) Créméné, Adrien (1981). La mythologie du vampire en Roumanie. Monaco: Rocher. ISBN 2-268-00095-8.
- (Perancis) Faivre, Antoine (1962). Les Vampires. Essai historique, critique et littéraire. Paris: Eric Losfeld. OCLC 6139817.
- (Perancis) Féval, Paul (1851-1852). Les tribunaux secrets : ouvrage historique. Paris: E. et V. Penaud frères.
- Frayling, Christopher (1991). Vampyres, Lord Byron to Count Dracula. London: Faber. ISBN 0-571-16792-6.
- (Italia) Introvigne, Massimo (1997). La stirpe di Dracula: Indagine sul vampirismo dall'antichità ai nostri giorni. Milan: Mondadori. ISBN 88-04-42735-3.
- Hurwitz, Siegmund (1992) [1980]. In Gela Jacobson (trans.). Lilith, the First Eve: Historical and Psychological Aspects of the Dark Feminine. Einsiedeln, Switzerland: Daimon Verlag. ISBN 3-85630-522-X.
- Jennings, Lee Byron (2004) [1986]. "An
Early German Vampire Tale: Wilhelm Waiblinger's 'Olura'". In Reinhard
Breymayer and Hartmut Froeschle (eds.). In dem milden und glücklichen Schwaben und in der Neuen Welt: Beiträge zur Goethezeit. Stuttgart: Akademischer Verlag Stuttgart. hlm. 295–306. ISBN 3-88099-428-5.
- Jones, Ernest (1931). "The Vampire". On the Nightmare. London: Hogarth Press and Institute of Psycho-Analysis. OCLC 2382718.
- Marigny, Jean (1993). Vampires: The World of the Undead. London: Thames & Hudson. ISBN 0-500-30041-0.
- McNally, Raymond T. (1983). Dracula Was a Woman. McGraw Hill. ISBN 0-07-045671-2.
- Schwartz, Howard (1988). Lilith's Cave: Jewish tales of the supernatural. San Francisco: Harper & Row. ISBN 0-06-250779-6.
- Skal, David J. (1996). V is for Vampire. New York: Plume. ISBN 0-452-27173-8.
- Skal, David J. (1993). The Monster Show: A Cultural History of Horror. New York: Penguin. ISBN 0-14-024002-0.
- Silver, Alain; James Ursini (1993). The Vampire Film: From Nosferatu to Bram Stoker's Dracula. New York: Limelight. ISBN 0-87910-170-9.
- Summers, Montague (2005) [1928]. Vampires and Vampirism. Mineola, NY: Dover. ISBN 0-486-43996-8. (Awalnya diterbitkan sebagai The Vampire: His Kith and Kin)
- Summers, Montague (1996) [1929]. The Vampire in Europe. Gramercy Books: New York. ISBN 0-517-14989-3. (juga diterbitkan sebagai The Vampire in Lore and Legend, ISBN 0-486-41942-8)
- (Serbia) Vuković, Milan T. (2004). Народни обичаји, веровања и пословице код Срба. Belgrade: Сазвежђа. ISBN 86-83699-08-0.
- Wilson, Katharina M (Oct. - Dec., 1985). "The History of the Word "Vampire"". Journal of the History of Ideas 46 (4): 577–583. doi:10.2307/2709546.
- Wright, Dudley (1973) [1914]. The Book of Vampires. New York: Causeway Books. ISBN 0-88356-007-0. (Awalnya diterbitkan sebagai Vampire and Vampirism; juga diterbitkan sebagai The History of Vampires)